Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Penyakit Autoimun Kulit Skleroderma yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 04/09/2022, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Skleroderma adalah penyakit autoimun kulit kronis yang langka, di mana jaringan normal digantikan jaringan fibrosa yang tebal dan padat.

Mengutip Cleveland Clinic, saat skleroderma terjadi sistem imun memicu sel-sel normal untuk memproduksi terlalu banyak kolagen (protein).

Kolagen ekstra ini disimpan di kulit dan organ, menyebabkan terjadinya pengerasan dan penebalan (mirip dengan proses jaringan parut).

Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Autoimun Kulit Psoriasis

Meskipun paling sering terjadi di kulit, skleroderma juga dapat memengaruhi banyak bagian tubuh lainnya termasuk:

  • Saluran pencernaan
  • Paru-paru
  • Ginjal
  • Jantung
  • Pembuluh darah
  • Otot
  • Persendian.

Skleroderma parah dapat mengancam jiwa. Saat ini, tidak ada obat untuk skleroderma.

Pengobatan yang ada sejauh ini sebatas untuk mengendalikan dan mengelola gejala penyakit autoimun kulit ini.

Andre Irwanto Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyerang kulit penderitanya. Salah satu gejala dari psoriasis adalah munculnya perubahan pada area kulit seperti bersisik, pecah-pecah, hingga berdarah. Psoriasis tak hanya merenggut kulit cantik miliki Chiara dan Thalia, akan tetapi juga sempat merenggut kepercayaan diri mereka. Meskipun begitu, psoriasis tak mampu merenggut semangat kedua wanita muda ini untuk tetap terus menjalani hidupnya. Lalu, bagaimana cara mereka melewati hidup bersama psoriasis? Dan, stigma apa saja yang harus mereka hadapi sebagai penyintas psoriasis? Simak selengkapnya perjuangan Chiara Lionel dan Thalia dalam menjalani kehidupan sebagai penyintas psoriasis di Indonesia, dalam program NARA Eps.2 di dalam video berikut ini! 0:00 Opening 0:39 Profil Chiara Lionel Salim 0:46 Awal Mula Terkena Psoriasis 1:36 Pengobatan yang Pernah Dijalani untuk Mengatasi Psoriasis 2:35 Hal Tersulit yang Pernah Dilalui Sebagai Penyintas Psoriasis 4:45 Perbedaan Alergi dan Psoriasis 6:06 Pemicu Psoriasis Kambuh 6:52 Hal Terberat Menjadi Penyintas Psoriasis 8:00 Titik Balik Bangkit sebagai Penyintas Psoriasis 9:29 Awal Mula Berdirinya Komunitas @psoriasis_id 11:15 Pesan untuk Para Penyitas Psoriasis 12:26 Profil Thalia 12:41 Awal Mula Terkena Psoriasis 14:15 Pengobatan yang Pernah Dilakukan untuk Mengatasi Psoriasis 14:58 Pemicu Psoriasis Kambuh 15:44 Kondisi Kulit Thalia saat ini 16:19 Hal Tersulit yang Harus Dilalui sebagai Penyitas Psoriasis 16:45 Stigma Masyarakat Terhadap Psoriasis 17:40 Perubahan Setelah Bergabung dengan Komunitas Psoriasis 18:39 Alasan Dibalik Pilihan Thalia Menjadi Seorang Dokter 19:18 Pesan untuk Masyarakat Indonesia yang Masih Belum Paham Mengenai Psoriasis 20:13 Pengobatan yang Sudah Dijalani untuk Mengatasi Psoriasis 21:59 Pesan Bagi Sesama Penyitas Psoriasis 22:35 Profil dr. Indah Widyasari, Sp.KK 22:43 Apa itu Psoriasis 22:59 Jenis Psoriasis 24:27 Pesan dr.Indah pada Masyarakat Mengenai Psoriasis 25:33 Faktor yang Menyebabkan Psoriasis Menjadi Kambuh 28:35 Terapi pada Psoriasis 29:00 Closing Produser: Lusia Kus Anna Video Editor: Andre Irwanto Videographer: Antonius Aditya Mahendra & Lukita Suharlim Kreatif: Niken Monica Desiyanti #nara #health #kesehatan #psoriasis #masalahkulit #penyintaspsoriasis #berjuangmelawanpsoriasis #autoimun #peradangankulit #pengobatanpsoriasis #gejalapsoriasis #kulitruam #kulitbersisik #remisipsoriasis #faktorrisikopsoriasis #perjuanganpsoriasis #pengobatanpsoriasis #stigma #stigmapsoriasis #penyakitautoimun #autoimun #psoriasis_id #chiaralionelsalim #thalia #drIndahWidyasari #dokterspesialiskulitkelamin #ZapClinic #kompashealth #akuratterpercaya #jernihmelihatdunia #jernihkanharapan

Baca juga: Macam-macam Penyakit Autoimun Kulit yang Perlu Diwaspadai

Mengutip American Academy of Dermatology (AAD), skleroderma memiliki banyak tanda dan gejala.
Berikut ciri-ciri penyakit autoimun kulit skleroderma:

  • Kulit keras dan tebal

Kulit keras dan tebal dapat terasa melekat di tulang. Spot kulit keras dan tebal ini bisa menyebar di beberapa area kulit.

  • Rambut rontok dan kurang berkeringat

Di area kulit yang keras dan tebal, biasanya terlihat mengkilat, berubah warna, dan mengalami kerontokan rambut.

Kulit yang mengeras dan menbal itu juga cenderung kehilangan kemampuannya untuk berkeringat.

  • Kulit kering dan gatal

Skleroderma menyebabkan kulit sangat kering dan gatal. Kondisi kering ekstrem ini bisa menyebabkan kulit rusak dan luka.

Baca juga: Panduan Makan untuk Penderita Penyakit Autoimun yang Perlu Diketahui

  • Perubahan warna kulit

Di spot kulit yang mengeras dan menebal bisa berubah lebih gelap dari warna kulit alami.

Beberapa orang mengembangkan kulit berwarna ungu, yang berarti skleroderma aktif dan berkembang.

  • Sendi kaku dan sulit digerakkan

Ketika kulit yang keras, tebal, atau kencang terbentuk di atas sendi (rahang, pergelangan tangan, atau jari), membuat sendi itu sulit untuk digerakan.

  • Otot memendek dan melemah

Otot di sekitar kulit yang mengalami skleroderma juga bisa mengeras dan mengencang.

Akibatnya, otot akan memendek dan melemah. Anda mungkin tidak dapat meregangkan otot.

Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Autoimun Kulit yang Perlu Diketahui

  • Hilangnya jaringan di bawah kulit

Skleroderma juga dapat menyebabkan hilangnya jaringan di bawah kulit. Jenis skleroderma yang disebut sindrom Parry-Romberg (PRS), dapat menyebabkan hilangnya otot, tulang rawan, dan tulang.

  • Tulang mungkin tidak tumbuh sebagaimana mestinya

Ketika seorang anak terkena beberapa jenis skleroderma, seperti skleroderma linier atau en coup de sabre, skleroderma dapat mengganggu pertumbuhan tulang.

Kaki mungkin tidak berkembang sebagaimana mestinya. Jika skleroderma mempengaruhi kepala, wajah dapat berubah bentuk.

  • Luka dan bekas luka di jari

Ketika seseorang memiliki jenis skleroderma yang juga memengaruhi organ dalam, biasanya kulit akan mengalami luka.

Luka ini cenderung berkembang pada kulit yang diregangkan dengan ketat. Luka terutama sering terjadi pada jari.

Beberapa orang mengembangkan bekas luka lubang seukuran kepala peniti di ujung jari dan sisi jari mereka.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Autoimun?

  • Kristal kalsium di bawah kulit

Penderita penyakit autoimun kulit skleroderma mungkin bisa mengalami munculnya benjolan keras dan nyeri di bawah kulit.

Itu karena kristal kalsium di jaringan ikat kulit.

Jika deposit kalsium menembus kulit, itu bisa sangat menyakitkan dan Anda akan melihat zat kapur putih atau kuning.

Nantinya, infeksi dan luka terbuka yang menyakitkan dapat berkembang.

  • Pembuluh darah terlihat

Ini terjadi ketika pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit membengkak.

Anda mungkin melihat bintik-bintik merah kecil, biasanya di tangan dan wajah. Ini tidak menyakitkan, tetapi mungkin cukup mengganggu penampilan.

Baca juga: 4 Cara Mengobati Penyakit Autoimun yang Perlu Diketahui

Ketika skleroderma mempengaruhi organ dalam

Mengutip AAD, beberapa jenis skleroderma memengaruhi kulit juga organ dalam, seperti paru-paru dan ginjal.

Berikut beberapa ciri-ciri penyakit autoimun kulit skeloderma saat memengaruhi organ dalam:

  • Sensitivitas ekstrem terhadap dingin, stres, atau keduanya

Ciri-ciri penyakit autoimun kulit ini sering merupakan peringatan dini bahwa skleroderma memengaruhi organ dalam. Nama medis untuk gejala ini adalah fenomena Raynaud.

Fenomena Raynaud menyebabkan bagian tertentu dari tubuh Anda, biasanya jari tangan, jari kaki, telinga, atau ujung hidung, terasa dingin dan mati rasa pada suhu dingin atau saat Anda merasa stres.

Kulit Anda mungkin menjadi putih dan kemudian biru. Saat aliran darah kembali normal, daerah yang terkena sering berubah menjadi merah.

Penderita skleroderma bisa mengalami fenomena Raynaud. Namun, bukan berarti semua orang yang menderita fenomena Raynaud pasti mengalami skleroderma.

  • Gangguan pencernaan

Jika skeloderma memengaruhi sistem pencernaan, Anda dapat mengalami masalah menelan, maag, diare, sembelit, kembung setelah makan, dan berat badan turun tiba-tiba.

  • Gangguan medis lain

Ketika penyakit autoimun kulit ini memengaruhi organ lainnya, Anda bisa juga mengalami tekanan darah tinggi, detak jantung tidak normal, sesak napas, dan menurunnya hasrat seks.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Autoimun yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau