Hal ini juga diteliti oleh para ahli dari Amerika yang terbit di Jurnal PLoS One pada tahun 2015.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metabolisme kafein yang dimiliki oleh ibu hamil cukup lambat atau sekitar 1,5 hingga 3,5 kali lebih lambat untuk mengeluarkan kafein di dalam tubuh.
Akibatnya, kafein bisa melewati plasenta dan masuk pada aliran darah janin yang dikandung sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi kesehatan janin.
Melahirkan bayi dengan berat badan normal menjadi harapan bagi semua calon ibu karena bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki beberapa risiko kesehatan.
Menurut Healthline, beberapa risiko bayi lahir dengan berat badan rendah adalah kurangnya nutrisi serta kemampuan sang bayi untuk berkembang di kemudian hari.
Konsumsi kafein ternyata bisa memperbesar risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
Hal ini sudah diteliti oleh para ahli dari Singapura di dalam Jurnal BMC Medicine pada tahun 2014.
Penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi kafein, dalam jumlah rendah sekalipun, bisa memperbesar risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
Tidak hanya itu saja, ditemukan bahwa konsumsi kafein sebesar 50 hingga 149 mg per hari akan memiliki risiko hingga 13 persen untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.