KOMPAS.com - Kehamilan merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu.
Namun sayangnya, ada banyak sekali pantangan yang perlu diperhatikan oleh para ibu hamil agar nantinya tidak mempengaruhi kehamilan itu sendiri.
Salah satunya berkaitan dengan konsumsi kafein yang dinilai berbahaya untuk para ibu hamil.
Kafein adalah suatu senyawa yang ditemukan di beberapa jenis makanan dan minuman, seperti kopi, teh, soda, hingga obat-obatan tertentu.
Baca juga: 5 Cara Menghindari Rasa Kantuk Tanpa Kafein
Padahal, konsumsi kafein dengan batas tertentu akan sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Healthline menyebutkan bahwa ada banyak sekali manfaat kafein, seperti menambah energi, mempertajam konsentrasi, hingga menghilangkan rasa kantuk.
Meskipun kafein memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, para ibu hamil akan mendapatkan lebih banyak efek negatifnya jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan.
Lalu, kenapa konsumsi kafein berlebihan atau lebih dari 200 mg per hari pada ibu hamil berbahaya?
Konsumsi kafein pada ibu hamil sering dikaitkan dengan risiko keguguran.
Penelitian mengenai efek negatif ini dilakukan oleh para ahli dari Amerika dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology di tahun 2008.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi kafein lebih dari 200 mg per hari akan meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi kafein.
Namun, penelitian lain di dalam Epidemiology Journal pada tahun 2008 menunjukkan hasil yang berbeda.
Pada penelitian ini ditemukan bahwa risiko keguguran pada wanita hamil karena konsumsi kafein setidaknya 200-250 mg per hari sangat kecil.
Karena hasil penelitian yang cukup berbeda, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan para ibu hamil untuk membatasi konsumsi kafein tidak lebih banyak dari 200 mg per hari untuk menghindari risiko keguguran.
Baca juga: Apakah Aman Konsumsi Ikan Salmon untuk Ibu Hamil?
Menurut American Pregnancy Association, sudah ada banyak penelitian yang menujukkan bahwa konsumsi kafein pada hewan yang tengah hamil memiliki risiko lahir prematur atau lahir cacat.