Tanda-tanda Penyakit Autoimun pada Anak yang Harus Diperhatikan

Menjelaskan kondisi medis apapun kepada dokter, dalam hal jenis perasaan (menusuk, meremas, berdenyut, atau lainnya), bersama dengan menunjukkan area yang munculnya gejala, dapat sangat bermanfaat bagi dokter.

Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Autoimun Kulit yang Perlu Diketahui

Jenis penyakit

Sistem imun dirancang untuk melindungi seluruh tubuh.

Mengutip Childrens Hospital, sistem imun tersebut saat malfungsi dapat menyerang hampir semua bagian tubuh, dari kulit, persendian hingga pembuluh darah.

Semuanya merespons dengan cara yang berbeda dan sering kali memerlukan strategi pengobatan yang berbeda.

Penyakit autoimun ini dibedakan dalam 2 kategori, yaitu:

Spesifik organ (lokal) yang fokus pada satu organ atau jenis jaringan tertentu. Contohnya:

• Penyakit Addison: memengaruhi kelenjar adrenal
• Hepatitis autoimun: memengaruhi hati
• Penyakit Crohn: memengaruhi saluran pencernaan
• Multiple sclerosis (MS): memengaruhi sistem saraf pusat
• Diabetes tipe 1: memengaruhi pankreas
• Kolitis ulserativa: memengaruhi saluran pencernaan

Baca juga: Panduan Makan untuk Penderita Penyakit Autoimun yang Perlu Diketahui

Non-organ-spesifik (sistemik) yang menyebabkan masalah di seluruh tubuh. Contohnya:

• Juvenile dermatomyositis: memengaruhi kulit dan otot
• Juvenile idiopathic arthritis: memengaruhi sendi dan kadang-kadang kulit dan paru-paru
• Lupus: memengaruhi persendian, kulit, hati, ginjal, jantung, otak, dan organ lainnya
• Skleroderma: memengaruhi kulit, sendi, usus dan kadang-kadang paru-paru.

Mengutip Mumtastic, di antara lebih dari 80 penyakit autoimun pada anak, beberapa yang lebih sering terjadi, meliputi:

• Diabetes tipe 1
• Penyakit celiac
• Skleroderma
• Lupus
• Juvenile dermatomyositis
• Juvenile idiopathic arthritis

Penyakit autoimun yang lebih jarang muncul pada anak, meliputi:

• Multiple sclerosis
• Penyakit Addison 

Baca juga: 10 Jenis Penyakit Autoimun pada Anak yang Harus Diwaspadai