Seorang pria disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika meyakini bahwa obat yang mereka minum saat ini dapat mengurangi jumlah sperma atau mempengaruhi kesuburan mereka.
Sebuah penelitian menemukan hubungan signifikan antara peningkatan kesuburan pria dan tingkat vitamin D yang tinggi dalam darah.
Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D (dan kalsium) juga dapat berdampak buruk pada jumlah sperma.
Cara alami mendapat vitamin D yaitu rutin berjemur di pagi hari dan konsumsi beberapa makanan, seperti jamur, salmon, dan tuna kaleng.
Baca juga: Mengeluarkan Sperma Setiap Hari, Apakah Sehat?
Diketahui, antioksidan merupakan senyawa yang dapat menonaktifkan senyawa lain dengan sifat radikal bebas untuk melindungi sel-sel di dalam tubuh.
Hal yang menarik, antioksidan ternyata diklaim memiliki manfaat dalam meningkatkan jumlah sperma. Menurut penelitian, berikut beberapa antioksidan yang kemungkinan dapat meningkatkan jumlah sperma yang sehat:
Para pria yang ingin meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma, disarankan untuk mengonsumsi lemak sehat, yaitu omega-3 dan omega-6.
Dilansir dari Journal of Dietary Supplements, dari tiga penelitian ditemukan bahwa pria dengan infertilitas yang mengonsumsi omega-3, mengalami peningkatan dalam motilitas dan konsentrasi sperma.
Buat Anda yang ingin mencoba, berikut beberapa makanan yang memiliki kandungan lemak sehat atau omega-3.
Pria yang mengonsumsi asam lemak jenuh diklaim mengalami penurunan jumlah dan kualitas sperma. Asam lemak jenuh umumnya ditemukan dalam jumlah kecil pada daging sapi, kambing, susu, atau keju.
Baca juga: Merokok Rusak Sperma dan Pengaruhi Kesuburan, Kok Bisa?
Polusi dan kemacetan lalu lintas mengakibatkan kualitas udara memburuk karena paparan bahan kimia beracun.
Udara yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan manusia, termasuk sistem reproduksi. Bagi pria, terlalu sering menghirup udara kotor dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma.
Oleh sebab itu, bagi Anda yang sedang berencana memiliki momongan, sebaiknya menghindari paparan polusi.
Kedelai merupakan salah satu sumber asam lemak tak jenuh atau omega-3. Kendati demikian, para pria sebaiknya tidak terlalu sering mengonsumsi kedelai.
Hal itu karena kedelai mengandung estrogen yang dapat mengurangi ikatan testosteron dan produksi sperma.