Menurut Jurnal Environment International, konsentrasi estrogen yang lebih tinggi dalam air mani dapat menurunkan kualitas sperma.
Konsumsi asam folat dan seng dapat meningkatkan kesehatan sperma secara keseluruhan, termasuk konsentrasi dan jumlah.
Beberapa makanan yang mengandung asam folat misalnya telur, sayuran hijau, jeruk, brokoli, dan hati sapi.
Sementara itu, makanan yang mengandung seng, contohnya daging sapi, daging unggas, kacang-kacangan, termasuk lentil, kacang polong, dan kacang hitam.
Baca juga: Idealnya, Sperma Harus Keluar Berapa Kali dalam Seminggu?
Dilansir dari Healthline, menjaga penis pada suhu yang tepat dapat memungkinkan banyak aliran udara ke skrotum yang dapat membantu menumbuhkan lingkungan yang baik untuk sperma sehat.
Disarankan memilih celana dalam berbahan katun dari pada sintetis karena akan membantu mengontrol aliran udara dan suhu.
Kebiasaan memakai celana ketat dan bahan sintetis yang panas berisiko bisa menurunkan kesuburan pria.
Selain itu, para pria sebaiknya tidak terlalu sering ke sauna atau mandi air panas. Pasalnya,
suhu panas berlebih dapat mengurangi jumlah sperma seseorang.