Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 1, Bumil Harus Segera ke Dokter

Kompas.com - 26/09/2022, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Saat sedang hamil, para wanita umumnya ekstra ketat dalam menjaga kesehatannya dan janin, terutama pada trimester pertama kehamilan.

Pada trimester pertama kehamilan, ibu hamil akan mengalami perubahan fisik dan hormon. Hal ini membuat bumil merasa mudah lelah, hilang napsu makan, mual, hingga muntah.

Kondisi tersebut terbilang wajar dan berangsur hilang seiring dengan perkembangan janin. Namun, ada beberapa kondisi yang patut diwaspadai bumil di trimester pertama kehamilan.

Baca juga: Kenali Kondisi Dry Heaving, Mual Tanpa Muntah yang Menyerang Ibu Hamil

Berikut 7 tanda bahaya pada kehamilan trimester pertama yang tak boleh diabaikan para ibu hamil.

1. Pendarahan vagina

Bercak darah pada trimester pertama kehamilan sedianya merupakan kondisi umum.

Bercak atau flek merupakan perdarahan implantansi yang terjadi saat sel telur yang dibuahi (embrio) menempel pada lapisan dinding rahim.

Namun, pendarahan pada ibu hamil bisa saja menjadi tanda bahaya sehingga harus Anda waspadai.

Pendarahan vagina yang membahayakan kehamilan ditandai dengan volume darah yang banyak dan disertai nyeri perut atau kram parah.

Pendarahan parah pada trimester pertama kehamilan bisa menandai keguguran atau kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).

 

Manju Monga, dokter spesialis kandungan di Baylor College of Medicine di Houston kepada WebMD, menyatakan bahwa ibu hamil yang mengalami pendarahan vagina dalam volume besar harus segera mendapat perawatan di layanan kesehatan.

"Jika anda mengalami pendarahan dan kram parah seperti akan menstruasi, itu bisa menjadi tanda keguguran," ujar Monga.

"Namun, apabila pendarahan disertai dengan nyeri perut bagian bawah yang tajam, itu kemungkinan tanda kehamilan ektopik. Ini adalah komplikasi serius yang terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam di luar rahim," imbuhnya.

Baca juga: Selain Telat Haid, Ini 7 Gejala Awal Kehamilan yang Pantang Diabaikan

2. Mual dan muntah berlebihan

Mual dan muntah selama trimester pertama adalah hal yang normal. Sebagian besar ibu hamil mengalami kondisi ini saat morning sickness.

Namun, mual dan muntah yang berlebihan dapat menyebabkan bumil merasa tak nyaman, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, bumil juga dapat mengalami gangguan kesehatan berikut:

  • pusing
  • dehidrasi
  • ketidakseimbangan elektrolit
  • malnutrisi atau kekurangan nutrisi
  • penurunan berat badan

Ibu hamil yang mengalami mual-muntah parah selama kehamilan sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat perawatan atau pengobatan tepat.

3. Demam tinggi

Demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius selama kehamilan trimester pertama merupakan tanda bahaya pada bumil. Pasalnya, demam tinggi bisa menjadi tanda infeksi yang dapat mempengaruhi bayi.

Demam selama kehamilan yang disertai dengan ruam dan nyeri sendi mungkin merupakan tanda infeksi seperti cytomegalovirus (CMV), toksoplasma, dan parvovirus.

CMV adalah penyebab paling umum dari tuli bawaan. Selain itu, virus ini juga dapat menyerang otak, paru-paru, usus, lambung, ginjal, hati, jantung, mata dan organ lain.

Baca juga: Bisakah Metode Cabut Penis Cegah Kehamilan dan Infeksi Menular Seksual?

4. Keputihan dan gatal

Keputihan saat awal kehamilan umumnya disebabkan karena peningkatan kadar hormon estrogen serta aliran darah ke vagina.

Keputihan saat hamil cenderung berwarna putih susu dan sedikit kekuningan dengan volume sedikit.

Namun, keputihan juga bisa menjadi tanda bahaya pada trimester pertama kehamilan. Dikutip dari What to Expect, ibu hamil perlu waspada apabila:

  • Warna keputihan cenderung kuning, hijau, atau cokelat dan berlangsung lebih dari satu hari.
  • Tekstur keputihan saat hamil lebih kental, mirip keju cottage.
  • Keputihan saat hamil baunya amis atau tidak sedap.
  • Area vagina gatal parah saat keputihan

5. Vagina perih dan panas saat buang air kecil atau berhubungan seks

Perih dan sensasi terbakar pada vagina saat buang air kecil atau berhubungan seks bisa menandakan infeksi kandung kemih atau saluran kemih.

Infeksi kandung kemih pada bumil jika tidak diobati dapat mengakibatkan penyakit serius terkait saluran kecing, infeksi, hingga kelahiran prematur.

Ibu hamil yang mengalami keluhan ini sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Jika vagina perih dan panas karena infeksi kandung kemih, dokter akan meresepkan obat untuk mengatasi rasa sakit Anda dan memastikan kehamilan tetap sehat hingga persalinan.

Baca juga: Bahaya Konsumsi Obat Ibuprofen Selama Masa Kehamilan, Bumil Harus Tahu

6. Sakit betis, bengkak di satu sisi, atau sakit kepala parah

Sakit betis, bengkak di satu sisi, atau sakit kepala parah jarang terjadi saat kehamilan. Meski demikian, bumil berisiko mengalami kondisi ini karena pembekuan darah.

Pembekuan darah di area betis dapat menyebabkan rasa sakit atau bengkak. Darah yang mengalami pembekuan ini dapat mengalir ke paru-paru yang bisa berakibat fatal.

Selain itu, pembekuan darah juga dapat terjadi di otak yang ditandai dengan sakit kepala yang parah.

7. Adanya penyakit kronis bawaan

Wanita yang memiliki kondisi medis tertentu sebelum hamil, seperti penyakit tiroid, diabetes, tekanan darah tinggi, asma, atau lupus, wajib memantau kondisi kesehatannya selama kehamilan.

Jika penyakit tersebut bergejolak atau tidak terkontrol dengan baik, itu akan membahayakan kesehatan bumil dan kandungannya.

Sebagai contoh, jika hormon tiroid Anda terlalu tinggi atau terlalu rendah, Anda berisiko alami keguguran atau kelainan janin.

Baca juga: 6 Kondisi yang Harus Diwaspadai Selama Kehamilan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau