Mengutip Healthline, kegemukan dan obesitas dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan massa otot. Ini disebut sebagai osteosarcopenic obesity.
Osteosarcopenic obesity dapat menyebabkan risiko patah tulang yang lebih tinggi, cacat fisik, resistensi insulin, dan hasil kesehatan yang lebih buruk secara keseluruhan.
Berat badan ekstra juga dapat memberi terlalu banyak tekanan pada persendian, yang menyebabkan rasa sakit dan kekakuan.
Mengutip Healthline, orang kegemukan dan obesitas berisiko tinggi mengalami acanthosis nigricans.
Acanthosis nigricans adalah suatu kelainan yang menyebabkan penebalan dan kehitaman pada kulit terutama pada daerah leher dan lipatan kulit.
Itu karena lemak yang menumpiuk dalam tubuh Anda membentuk sebuah lipatan-lipatan.
Acanthosis nigricans ditandai dengan perubahan warna dan penebalan kulit di lipatan dan lipatan tubuh Anda.
Ini juga telah dikaitkan dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Baca juga: 7 Olahraga yang Sesuai untuk Penderita Obesitas
Mengutip Healthline, kesehatan mental Anda juga bisa terancam bahaya oleh kegemukan dan obesitas.
Orang dengan tubuh kegemukan dan obesitas lebih cenderung memiliki:
Salah satu cara untuk mengatasi bahaya penyakit akibat kegemukan dan obesitas adalah dengan berfokus pada intervensi positif terhadap kesehatan.
Misalnya, menggunakan teknik relaksasi dan keterampilan penguatan diri untuk meningkatkan suasana hati, sembari mengurangi depresi, kecemasan, ketegangan batin, kegelisahan, dan stres.
Kegemukan dan obesitas juga dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi, harga diri yang buruk, dan masalah dengan citra tubuh.
Mengutip Healthline, kanker telah dikaitkan sebagai bahaya penyakit akibat kegemukan dan obesitas.
Kelebihan lemak dalam tubuh meningkatan risiko Anda mengalami berbagai jenis kanker, termasuk:
Ketika indeks massa tubuh (BMI) Anda meningkat, demikian juga risiko Anda terkena kanker.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Obesitas, mulai dari Bayi sampai Dewasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.