KOMPAS.com - Para pria tentu merasa khawatir dan tak nyaman saat ujung penisnya mengalami peradangan yang disertai rasa sakit, gatal, luka, kemerahan, hingga mengeluarkan bau busuk.
Gangguan kesehatan pada alat kelamin pria dengan gejala di atas disebut balanitis. Semua pria dapat mengalami balanitis atau peradangan pada ujung penis. Namun, anak-anak berusia di bawah 4 tahun atau pria yang tidak disunat lebih berisiko terkena balanitis.
Balanitis paling sering disebabkan oleh infeksi jamur dan infeksi bakteri. Hal ini dipicu karena kurangnya menjaga kebersihan alat kelamin, apalagi kulup penis merupakan anggota tubuh yang mudah lembap.
Baca juga: 7 Fakta tentang Penis yang Jarang Diketahui Para Wanita
Kurangnya menjaga kebersihan penis berarti seorang pria jarang membasuh organ vitalnya dengan air bersih.
Sebagian pria mungkin tidak membilas penisnya setelah menggunakan sabun atau produk lain yang mengandung iritan seperti parfum dan pewarna. Hal ini juga dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri.
Melansir Healthline, selain infeksi jamur dan bakteri, ada beberapa penyebab lain dari balanitis yaitu:
Kebanyakan kondom yang dijual di pasaran terbuat dari lateks. Namun, tidak semua pria cocok menggunakan alat kontrasepsi berupa kondom lateks.
Pria yang tidak cocok menggunakan kondom lateks dapat mengalami gangguan kesehatan pada penis, berupa pembengkakan, gatal-gatal, hingga perih.
Untuk lebih memastikannya, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat tes alergi.
Jika benar Anda alergi lateks, Anda dapat beralih ke kondom polyurethane yang berfungsi sama seperti kondom lateks.
Selain karena bahannya, kondom lateks yang kita temui juga mengandung spermisida dengan fungsi sebagai pelumas atau cairan lubrikan.
Spermisida mengandung bahan kimia yaitu nonoxynol-9 yang bekerja dengan cara membunuh atau menghentikan pergerakan sperma, sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Beberapa pria mungkin mengalami iritasi saat penisnya terkena spermasida.
Baca juga: 5 Tanda Penis Tidak Sehat, Bengkok hingga Benjolan di Testis
Infeksi saluran kemih (ISK) umumnya terjadi karena ada bakteri yang masuk dan berkembang di saluran kemih melalui uretra.
Kondisi tersebut menyebabkan ketidaknyamanan berupa rasa sakit pada kandung kemih hingga komplikasi serius apabila infeksi sudah menyebar ke ginjal.
Gejala umum ISK yaitu sensasi terbakar saat buang air kecil, urin keruh atau berubah warna, kencing berdarah, hingga iritasi.
Infeksi saluran kemih lebih kerap dialami wanita, namun pada pria kondisi ini bisa mengakibatkan peradangan dan iritasi di ujung penis.
Kudis merupakan ruam yang disebabkan oleh tungau gatal di dalam kulit.
Kudis mudah menular melalui kontak fisik dekat dalam keluarga, lingkungan sekolah, atau panti jompo. Namun, ada beberapa kelompok yang rentan terkena kudis, yaitu:
Gejala kudis meliputi rasa gatal yang hebat, terutama di malam hari, dan ruam berupa benjolan merah kecil.
Ruam paling sering terbentuk di antara jari-jari, di lipatan pergelangan tangan dan siku, dan di tempat mana pun yang biasanya tertutup oleh pakaian, termasuk penis. Apabila digaruk, ruam akan membentuk luka, sisik, atau kerak.
Baca juga: Bisakah Metode Cabut Penis Cegah Kehamilan dan Infeksi Menular Seksual?
Gonore dan trikomoniasis merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang dapat mengakibatkan pria mengalami balanitis atau peradangan di ujung penis.
Obat-obatan tertentu seperti antibiotik dan pereda nyeri ternyata dapat mengakibatkan masalah pada penis, termasuk peradangan.
Balanitis biasanya dapat didiagnosis selama pemeriksaan fisik karena sebagian besar gejalanya terlihat.
Beberapa tes atau pemeriksaan lain mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab peradangan ujung penis. Pemeriksaan itu dapat mencakup:
Baca juga: 8 Penyebab Penis Berjerawat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.