Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Cara Atasi Alergi Makanan Pada Anak

Kompas.com - 04/10/2022, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Anak-anak terkadang bisa mengalami alergi makanan tanpa disadari oleh orangtua.

Alergi makanan adalah respons tubuh yang tidak normal terhadap makanan tertentu.

Sebelum mengalami reaksi alergi makanan, anak biasanya pernah terpapar makanan setidaknya sekali sebelumnya, atau bisa juga disensitisasi melalui ASI.

Pada saat itu, ketika antibodi IgE bereaksi dengan makanan, histamin dilepaskan, yang dapat menyebabkan anak Anda mengalami gatal-gatal, asma, gatal di mulut, kesulitan bernapas, sakit perut, muntah, dan/atau diare.

Sekitar 90 persen dari semua alergi makanan disebabkan oleh delapan makanan berikut:

  • Susu
  • Telur
  • Gandum
  • Kedelai
  • Kacang pohon
  • Kacang kacangan
  • Ikan
  • Kerang.

Baca juga: Obat-obatan Pemicu Asam Urat Tinggi yang Harus Diwaspadai

Tanda anak mengalami alergi makanan

Biasanya, alergi makanan dimulai dari 30 hingga 60 menit setelah anak mengonsumsi makanan pemicu alergi. Namun, reaks alergi juga bisa terjadi berjam-jam.

Ada banyak jenis reaksi merugikan terhadap makanan, tetapi ketika kita berbicara tentang "alergi" makanan, kita biasanya mengacu pada reaksi alergi langsung yang disebabkan oleh antibodi alergi, dengan potensi anafilaksis.
Reaksi bervariasi dari orang ke orang, tetapi gejala reaksi alergi dapat meliputi:

  • Mulut gatal.
  • Tenggorokan sakit atau gatal.
  • Sakit perut.
  • Muntah.
  • Diare.
  • gatal-gatal.
  • Kesulitan bernapas.
  • Perubahan suara.

Adanya masalah pernapasan atau perubahan suara pada anak bisa menunjukan reaksi yang sangat serius.

Meski jarang terjadi, alergi makanan juga bisa memicu reaksi yang fatal.

Baca juga: Macam-macam Penyebab Urine Keruh: Batu Ginjal hingga Infeksi Vagina

Cara mengatasi alergi makanan

Tidak ada obat untuk mencegah alergi makanan. Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari makanan yang menyebabkan gejala.

Setelah menemui dokter anak Anda dan menemukan makanan yang membuat anak Anda alergi, sangat penting untuk menghindari makanan itersebut.

Jika anak masih menyusui, ibu juga perlu menghindari makanan yang membuat anak alergi

Sejumlah kecil alergen makanan dapat ditularkan ke anak Anda melalui ASI dan menyebabkan reaksi.

Penting juga untuk memberikan vitamin dan mineral kepada anak Anda jika ia tidak dapat makan makanan tertentu. Diskusikan hal ini dengan dokter anak Anda.

Untuk anak-anak yang mengalami reaksi makanan yang parah, penyedia layanan kesehatan anak Anda mungkin meresepkan kit darurat yang mengandung epinefrin, yang membantu menghentikan gejala reaksi parah.

Konsultasikan dengan dokter anak Anda untuk informasi lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau