KOMPAS.com - Dorongan seks yang rendah dan energi yang berkurang bisa menjadi bagian dari penuaan.
Namun jika hal itu disertai dengan suasana ati yang konsisten, bisa jadi Anda memiliki testosteron yang rendah atau depresi yang tidak terdiagnosis.
Akan tetapi, mendiagnosis adanya depresi atau testosteron yang rendah merupakan hal yang rumit dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dari penyedia layanan kesehatan.
Baca juga: 6 Gejala Infeksi Paru-paru pada Bayi, Waspadai Batuk dan Pilek
Androgen, termasuk testosteron, adalah hormon yang memberi orang karakteristik "pria" dan "wanita".
Hormon tersebut juga memainkan peran penting dalam masa pubertas, perkembangan sistem reproduksi seksual Anda dan kemampuan Anda untuk bereproduksi.
Semua hormon, termasuk androgen, ibarat sakelar pada papan sirkuit.
Ketika produksi hormon-hormon ini dihidupkan atau dimatikan, hal-hal yang berbeda terjadi. Anda dapat mengalami perubahan fisik, mental dan emosional setiap kali produksi hormon ini meningkat, menurun atau berhenti sama sekali.
Tingkat keparahan perubahan ini dapat sangat bervariasi dari satu hormon ke hormon berikutnya, dan perubahan ini tidak terjadi dalam ruang hampa. Ketika tingkat satu hormon berubah, yang lain mungkin berubah sebagai respons.
Peningkatan satu hormon bisa memicu penurunan hormon yang lain.
Dan ketika Anda memiliki ketidakseimbangan hormon ini, itu dapat menyebabkan berbagai masalah medis.
Tingkat testosteron cenderung menurun secara normal seiring bertambahnya usia, tetapi juga dapat berfluktuasi karena berbagai alasan.
Studi menunjukkan perubahan testosteron ini dapat memengaruhi suasana hati Anda dengan cara yang berbeda.
Dan perubahan ini dapat terjadi sebagai respons terhadap berbagai faktor, termasuk stres, kurang tidur, perubahan pola makan, penuaan, dan peningkatan atau penurunan aktivitas fisik.
Jika kadar testosteron Anda terlalu tinggi, misalnya, Anda bisa merasa mudah tersinggung atau cepat marah.
Sebagai perbandingan, testosteron rendah dapat membuat Anda merasa sangat lelah, tertekan, lemah atau rendah energi.
Baca juga: Kenali Apa Itu Selulit dan Bedanya dengan Stretch Marks
Testosteron rendah dan depresi memiliki banyak gejala yang sama, antara lain:
Berbagai gejala fisik dapat dikaitkan dengan depresi atau testosteron rendah.
Orang yang mengalami depresi mungkin mengeluh sakit punggung atau sakit leher, tetapi mungkin tidak mengalami gejala lain yang biasanya terkait dengan testosteron rendah, seperti:
Dan jika Anda juga mengalami depresi atau bahkan gangguan kecemasan, gejala Anda dapat memburuk seiring waktu jika kadar testosteron rendah menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam kinerja seksual dan libido.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.