Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Nabati: Pilihan untuk Tubuh Sehat dan Lingkungan Terjaga

Kompas.com - 31/10/2022, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Rendi mengatakan bahwa makanan nabati dapat mengurangi efek rumah kaca, seperti produksi karbon monoksida.

Lalu, penggunaan air tawar cederung lebih hemat untuk usaha pertanian dari pada peternakan, seperti sapi.

Penggunaan lahan untuk sumber makanan nabati juga bisa lebih produktif dibandingkan dengan hewani.

Misalnya dalam 1 hektar tanah, petani berpotensi memanen 40.000 pon (20 ton) tomat atau 53.000 pon (26,5 ton) kentang. Namun, mungkin hanya akan memproduksi 137 pon (62,1 kg) daging sapi.

"Jika 10 persen saja animal market global beralih untuk mengembangkan plant base foods, mungkin pada 2030 kita bisa lebih melestarikan pohon, menghemat lahan, dan air untuk masyarakat banyak," ujar Rendi.

Contohnya, beberapa produk Nutrifood sudah mulai menggunakan bahan makanan berbasis nabati, seperti L-Men yang mengandung plant protein dan Hilo multigrain yang terbuat dari biji-bijian.

Makanan nabati secara keseluruhan dapat berkontribusi untuk:

  • Meningkatkan kesehatan 53 persen
  • Ramah lingkungan 47 persen
  • Masalah keamanan pangan 31 persen
  • Pendekatan alami untuk kesehatan 39 persen
  • Kesejahteraan hewan 54 persen
  • Penurunan berat badan 25 persen
  • Pemeliharaan berat badan 24 persen

Baca juga: 16 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Penyakit Ginjal

Rendi mengatakan bahwa saat ini penting untuk menerapkan plant base foods sebagai pola makan sehat berkelanjutan (sustainable healthy diets).

Pola makan sehat berkelanjutan dipahami sebagai pola makan yang mendukung semua dimensi kesehatan dan kesejahteraan individu.

Pola makan ini mendorong untuk meminimalkan tekanan atau dampak negatif terhadap lingkungan hidup, mudah diakses, harga terjangkau, aman, dan merata. Selain itu, tentu dapat diterima secara budaya.

"Dengan menerapkan sustainable healthy diets ini kita bisa mendukung program SDGs yang dicanangkan pemerintah khususnya di beberapa poin, yaitu nomor 3, 12, 13, 14, dan 15," terangnya.

Sustainable Development Goals (SDGs) adalah suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia.

Tujuannya adalah mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan.

SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada 2030.

Dalam Sustainable Development Goals berikut isi tujuan kelima poin tersebut:

  • Poin 3: kesehatan yang baik dan kesejahteraan
  • Poin 12: konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
  • Poin 13: penanganan perubahan iklim
  • Poin 14: menjaga ekosistem laut
  • Poin 15: menjaga ekosistem darat

Baca juga: 7 Makanan untuk Membantu Mengatasi Anemia karena Defisiensi Zat Besi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com