Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kesepakatan Diplomasi Bilateral Bidang Kesehatan Indonesia di G20

Kompas.com - 02/11/2022, 15:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sebelumnya, Indonesia sudah meneken kerja sama lima tahun dengan Belanda dan berakhir pada 2023. Fokus kerja sama ini meliputi perawatan medis dan lanjut usia, pengendalian penyakit menular, termasuk AMR, ketahanan kesehatan global, dan kerja sama lainnya.

Indonesia berharap ke depan Belanda memberikan dukungan dalam pengembangan kapasitas vaksin, terapeutik, diagnostik. Selain itu, diharapkan ada transfer pengetahuan regulasi obat dan pengawasan, mengingat Belanda merupakan host EMA (European Medicine Agency).

  • Program pelatihan pre-departure perawat di Jerman

Pertemuan bilateral dengan Jerman menghasilkan program pelatihan pre-departure. Melalui aksi nyata ini diharapkan lebih banyak lagi perawat Indonesia dapat bekerja di Jerman.

Baca juga: G20 Soroti Pentingnya Respons Cepat 100 Hari untuk Hadapi Pandemi

  • Penjajakan project ARPA-H bersama AS

Indonesia menjajaki kerja sama dengan Advanced Research Projects Agency for Health (pusat riset kesehatan di bawah National Institute of Health) bersama Amerika Serikat.

Indonesia akan meminta NIH membuat unit penelitian klinis di rumah sakit terbaik di Indonesia. Sebelumnya, Indonesia sudah memiliki kerja sama kesehatan dengan AS yang diteken sejak 21 Mei 2019 di Jenewa.

Indonesia juga meminta dukungan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) untuk mendukung pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional Indonesia. Bentuk dukungan ini berupa kemitraan dan tenaga ahli.

Selain itu, USAID juga diminta menyeponsori kerja sama rumah sakit di Indonesia dengan beberapa rumah sakit di AS seperti Boston Children, MD Anderson, Cleveland Clinic, Mayo Clinic, Joslin Diabetes, sampai UCLA.

  • MoU transformasi pilar ketiga dengan Brazil

Pertemuan bilateral Indonesia dengan Brazil menghasilkan kesepakatan penandatanganan MoU kedua belah pihak untuk kolaborasi dalam transformasi pilar ketiga. Yakni vaksin, surveilens penyakit menular dan penanganan arbovirus, serta upaya penurunan malaria.

Selepas pertemuan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, delapan kesepakatan bileteral bidang kesehatan di petemuan G20 tersebut akan ditindaklanjuti implementasinya. Selain itu, Menkes juga masih terus menjajaki potensi kolaborasi dengan negara lain.

“Tentunya kita tidak akan berhenti di sini. Akan terus ada upaya-upaya lain yang kita jajaki,” kata dia.

Baca juga: 5 Anggota G20 Prakarsai Pusat Pembuatan Vaksin, Terapi, dan Diagnostik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau