KOMPAS.com - Mengubah kebiasaan diet atau pola makan dapat menurunkan risiko peradangan yang bisa menimbulkan penyakit reumatoid artritis. Ya, beberapa makanan terbukti memiliki sifat anti-peradangan atau anti-inflamasi.
Peradangan atau inflamasi dapat memberi dampak positif berupa membantu tubuh menjaga diri dari infeksi dan cedera. Di lain sisi, peradangan kronis dapat mengakibatkan penambahan berat badan dan beragam penyakit.
Salah satu gangguan inflamasi kronis yang dapat mengganggu kesehatan manusia ialah reumatoid artritis . Ini dapat memengaruhi banyak sendi, termasuk di tangan dan kaki.
Baca juga: Macam-macam Penyebab Balanitis atau Peradangan pada Ujung Penis
Pada radang sendi, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri, termasuk sendi. Dalam kasus yang parah, penyakit ini menyerang organ internal.
Rheumatoid artritis mempengaruhi lapisan sendi, menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan.
Dalam jangka waktu yang lama, peradangan yang terkait dengan rheumatoid artritis dapat menyebabkan erosi tulang dan deformitas sendi.
Saat seseorang mengalami peradangan kronis seperti reumatoid artritis, mereka membutuhkan perawatan dan pengobatan dari dokter spesialis.
Selain pengobatan rutin, dokter atau tenaga kesehatan kemungkinan menyarankan agar penderita mengubah diet atau pola makan untuk mengurangi rasa sakit akibat peradangan.
Diet anti-inflamasi secara umum dianggap sehat karena berfokus pada konsumsi buah-buahan dan sayuran. Berikut sederet makanan yang mempunyai sifat anti-peradangan atau anti-inflamasi.
Penelitian menunjukkan bahwa sayuran hijau yang kaya vitamin K seperti bayam, brokoli, kubis, dan kangkung dapat mengurangi peradangan.
Begitu juga zat yang memberi warna pada buah-buahan seperti ceri, raspberry, dan blackberry.
Baca juga: Kenali Penyebab Peradangan Kelenjar Prostat Harus Diwaspadai
Oatmeal, beras merah, roti gandum, dan biji-bijian mentah lainnya cenderung tinggi serat. Mengutip WebMD, serat dapat membantu mencegah peradangan.
Makanan satu ini memiliki jenis lemak sehat yang membantu menghentikan peradangan. Namun, Anda diharapkan tidak berlebihan karena akan meningkatkan lemak dan kalori tubuh.
Ikan berlemak adalah sumber protein yang bagus dan asam lemak omega 3 rantai panjang EPA dan DHA.
Meskipun semua jenis ikan mengandung asam lemak omega 3, ikan berlemak berikut adalah sumber terbaik dari nutrisi tersebut:
EPA dan DHA yang terkandung dalam ikan berlemak dilaporkan dapat mengurangi peradangan yang bisa menyebabkan sindrom metabolik, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit ginjal.
Tubuh Anda memetabolisme asam lemak ini menjadi senyawa yang disebut resolvin dan protektin, yang memiliki efek antiinflamasi.
Studi telah menemukan bahwa orang yang mengonsumsi salmon atau suplemen EPA dan DHA mengalami penurunan penanda inflamasi C-reactive protein (CRP).
Baca juga: 7 Gejala Peradangan Selaput Jantung (Perikarditis) dan Penyebabnya
Saat memasak, kita dianjurkan memakai tanaman herbal atau rempah-rempah yang alami, ketimbang instan.
Diketahui, selain dapat menambah cita rasa makanan, rempah-rempah seperti kunyit memiliki zat kuat disebut kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi.
Selain itu, bawang putih juga mencegah risiko peradangan.
Buah satu ini memang menjadi favorit banyak kalangan di berbagai usia. Bagaimana tidak, alpukat dikenal memiliki rasa nikmat dan mengenyangkan.
Alpukat memiliki kandungan-kandungan penting berupa potasium, magnesium, serat, dan lemak tak jenuh yang menyehatkan jantung.
Buah ini juga mengandung karotenoid dan tokoferol, yang terkait dengan mengurangi risiko peradangan akibat kanker.
Semua makanan yang diproses secara berlebihan, terlalu berminyak, tinggi gula, bukanlah pilihan yang baik jika Anda ingin mengatasi atau mencegah peradangan.
Berikut beberapa makanan penyebab peradangan yang harus Anda batasi atau hindari:
Baca juga: 6 Vitamin untuk Membantu Mengatasi Peradangan
Selain penyakit reumatoid artritis, para ahli menyebutkan bahwa peradangan jangka panjang (kronis) dapat memicu risiko penyakit mematikan, seperti: