Anda akan membutuhkan lebih banyak kalori, jika Anda sedang menjalani pengobatan kanker atau sedang dalam proses pemulihan operasi baru.
Semakin tinggi atau besar massa tubuh Anda, semakin banyak energi atau kalori yang dibutuhkan tubuh.
Pria cenderung membawa lebih banyak massa otot dari pada wanita, sehingga kebutuhan kalori harian pria cenderung lebih banyak untuk dibakar.
Namun menjelang lanjut usia, massa otot kita cenderung menurun, yang mengurangi kebutuhan kalori untuk dibakar.
Baca juga: Makanan Berkalori Tinggi untuk Penderita Kanker
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan kalori harian Anda dihitung sebagai berikut:
Kebutuhan kalori basal atau basal metabolic rate (BMR) adalah jumlah energi minimal yang harus terpenuhi, yang digunakan oleh tubuh dalam keadaan istirahat tanpa ada tambahan aktivitas apapun.
Sementara, kebutuhan kalori total (KKT) adalah jumlah kebutuhan kalori tubuh ditambah dengan jumlah kalori saat melakukan aktivitas fisik.
KKT dihitung sebagai berikut: KKB + persentase KKB aktifitas fisik - persentase KKB faktor koreksi
Baca juga: Hitung Kalori Tak Disarankan untuk Menurunkan Berat Badan, Kenapa?
Aktivitas fisik terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
Faktor koreksi yang memengaruhi kebutuhan kalori, yaitu:
Dengan demikian, berapa banyak kalori yang perlu Anda makan dalam sehari akan berubah seiring perubahan ukuran tubuh, tingkat aktivitas, dan kesehatan Anda.
Mengetahui pedoman asupan kalori yang direkomendasikan dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang kebutuhan kalori harian Anda.
Baca juga: 5 Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Per Hari
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.