KOMPAS.com - Penyebab konjungtivitis bisa dari alergi hingga infeksi bakteri dan virus.
Mengutip Cleveland Clinic, konjungtivitis adalah istilah medis untuk peradangan pada konjungtiva, jaringan bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata dan lapisan luar bola mata Anda.
Baca juga: Kenali Apa Itu Konjungtivitis pada Varian Covid-19 Arcturus
Jaringan ini membantu menjaga kelopak mata dan bola mata Anda tetap lembab.
Konjungtivitis mengakibatkan bagian putih mata terlihat merah muda dan kelopak mata Anda membengkak. Sebab itu, konjungtivitis sering disebut sebagai mata merah.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan mata Anda berair dan belekan yang menyebabkan kerak di sekitar bulu mata serta kelopak mata.
Lebih lanjut artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang macam penyebab mata merah ini.
Baca juga: Cuaca Dingin Tingkatkan Risiko Konjungtivitis, Begini Cara Mencegahnya
Mata merah terjadi ketika pembuluh darah di selaput yang menutupi mata Anda (konjungtiva) meradang.
Penyebab peradangan dapat meliputi banyak hal, tetapi yang paling umum seperti yang dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), meliputi infeks:
Infeksi virus adalah penyebab paling umum dari konjungtivitis.
Mata merah akibat virus ini bisa sangat menular dan terkadang dapat menyebabkan wabah tergantung pada virusnya.
Contoh virus penyebab konjungtivitis adalah adenovirus, termasuk flu biasa atau Covid-19.
Mata merah yang disebabkan oleh bakteri juga dapat menyebar dengan mudah.
Konjungtivitis bakteri Lebih sering terjadi pada anak-anak dari pada orang dewasa.
Contoh bakteri penyebab konjungtivitis, meliputi Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Chlamydia trachomatis, dan Neisseria gonorrhoeae.
Baca juga: Benarkah Mata Merah Bisa Jadi Gejala Covid-19?
Mata merah juga dapat disebabkan oleh alergi terhadap serbuk sari (dari pohon, tumbuhan, rerumputan, dan gulma), tungau debu, bulu dari hewan peliharaan, obat, atau kosmetik.
Jenis konjungtivitis ini lebih sering terjadi pada ornag dengan kondisi alergi lain, seperti demam, asma, dan eksim.
Konjungtivitis karena alergen bersifat tidak menular dan dapat terjadi secara musiman maupun sepanjang tahun.
Penyebab konjungtivitis lainnya adalah karena iritan yang masuk mata. Jenis konjungtivitis ini juga tidak menular.
Iritan ini bisa meliputi:
Baca juga: Rentan Terjadi saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegah Konjungtivitis
Mengutip Cleveland Clinic, mata merah yang terjadi karena bakteri atau virus sangat mudah menyebar dari orang ke orang.
Jika Anda mendapatkan mata merah dari bakteri, Anda dapat menularkan ke orang lain saat Anda memiliki gejala atau 24-48 jam setelah Anda memulai pengobatan antibiotik.
Jika Anda mendapatkan mata merah karena virus, Anda menularkan selama Anda memiliki gejala (biasanya beberapa hari).
Anda juga dapat menyebarkan konjungtivitis karena virus sebelum Anda melihat gejala apa pun.
Hanya penyedia layanan kesehatan Anda yang dapat mendiagnosis penyakit konjungtivitis Anda dengan pasti.
Penyedia Anda biasanya dapat mendiagnosis mata merah berdasarkan gejala dan riwayat kesehatan.
Anda dapat melakukan tes ketajaman (tes grafik mata) untuk memeriksa penglihatan Anda.
Baca juga: Kenali Apa Itu Konjungtivitis, Penyebab, dan Tanda-tandanya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.