Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2023, 14:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Apakah asma bisa disembuhkan? Mungkin pertanyaan tersebut selalu tergiang di benak para penderita asma.

Jika kita melihat lebih jauh, asma termasuk penyakit kornis yang menyerang paru-paru. Asma menyebabkan munculnya pembengkakan di saluran udara paru-paru.

Hal ini membuat saluran udara ekstra sensitif saat terpapar virus, alergen, ritian, atau bahkan saat emosi berlebihan.

Ketika kambuh, pendetia asma bisa mengalami sesak napas, mengi, nyeri dada, dan batuk. Dalam kasus yang parah, asma juga bisa membahayakan nyawa.

Baca juga: 5 Hal Ini Bantu Cegah Asma Kambuh

Apakah asma bisa disembuhkan?

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa asma termasuk dalam penyakit kronis. Artinya, penyakit ini tidak bisa disembuhkan.

Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Hal yang bisa dilakukan penderita asma hanyalah mengontrol gejala dan mencegah kambuhnya penyakit tersebut.

Cara mengobati asma kambuh

Biasanya, pendertia asma memiliki pemicu tertentu yang menyebbakan kekambuhan. Jadi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menemukan pemicu tersebut dan menghindarinya.

Dokter juga bisa memebrikan beberapa mengontrol gejala. Berikut adalah beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengontrol gejala asma:

  • Inhaler

Inhaler adalah perangkat portabel yang berguna menyalurkan obat ke dalam saluran napas.

Inhaler biasanya berentuk pompa yang bisa dimasukan ke mulut. Inhaler juga dilengkapi dengan tabung khusus untuk penyimpanan obat.

Beberapa inhaler mengandung kortikosteroid yang mengontrol pembengkakan dan iritasi pada saluran udara.

Baca juga: Kenali Apa Itu Asma, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Ada juga inhaler yang mengandung obat, seperti bronkodilator, agonis beta2, atau antikolinergik.

Obat asma tersebut dapat membuka saluran udara dengan cepat jika Anda mengalami serangan asma.

Beberapa inhaler mungkin mengandung kombinasi obat-obatan untuk mengontrol reaksi Anda secara tepat.

  • Nebulizer

Nebulizer adalah perangkat berbentuk masker yang berguna mengubah obat cair menjadi uap sehingga bisa kita hirup.

Obat-obatan yang digunakan dalam nebulizer dapat mengurangi pembengkakan dan iritasi pada saluran udara.

  • Obat oral

Untuk kontrol jangka panjang, dokter juga bisa memberikan obat oral, seperti leukotriene untuk mengurangi peradangan, dan teofilin untuk membuka saluran udara.

Kedua jenis obat tersebut berbentuk pil. Terkadang, dokter juga bisa meresepkan pil kortikosteroid.

Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Kita Menderita Asma

  • Injeksi biologis

Pasien juga bisa mendapat suntikan obat biologis sekali atau dua kali sebulan.

Obat-obatan ini juga disebut imunomodulator karena mengurangi sel darah putih tertentu dalam darah Anda atau mengurangi kepekaan Anda terhadap alergen di lingkungan Anda.

Metode ini hanya digunakan untuk jenis asma yang parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau