KOMPAS.com - Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu.
Namun, kondisi ini seiring waktu mengganggu penglihatan dan membuat Anda merasa seperti melihat jendela berkabut.
Sehingga, itu akan membuat Anda sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari.
Penyakit mata ini merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyebab katarak, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Katarak yang Harus Diketahui
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, katarak adalah kondisi di mana lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh atau buram.
Lensa mata yang keruh ini menghalangi cahaya masuk ke mata dan mengganggu penglihatan.
Ada banyak faktor penyebab terjadinya katarak, diantaranya adalah:
Dikutip dari National Eye Institute NIH, penyebab katarak yang paling umum ditemui adalah efek penuaan yang mengakibatkan perubahan pada jaringan mata.
Saat masih muda, lensa mata masih jernih. Masuk pada usia sekitar 40 tahun, protein di lensa mata mulai rusak dan menggumpal.
Gumpalan ini kemudian membuat area keruh pada lensa mata yang dikenal sebagai katarak. Seiring waktu, katarak semakin parah.
Setelah katarak berkembang, perubahan pada penglihatan Anda akan bersifat permanen, kecuali Anda menjalani operasi untuk memperbaikinya.
Kebanyakan orang mengembangkan katarak yang berkaitan dengan usia dimulai sekitar usia 40 tahun.
Namun, gejala katarak biasanya tidak disadari sampai usia 60 tahun atau lebih. Pada usia 60 tahun, lensa mata pada kebanyakan orang sudah benar-benar keruh.
Baca juga: Ketahui Penyebab Katarak yang Bisa Berdampak Kebutaan
Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa penyakit, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan tiroid, dapat meningkatkan risiko katarak.