KOMPAS.com - Berapa sering bayi Anda buang air besar dan bagaimana bentuk kotorannya?
Informasi itu penting untuk orangtua mengetahui tanda sembelit pada bayinya.
Mengutip Parents, konsistensi itu adalah kunci untuk memahami sembelit pada bayi yang masih usia menyusu.
kebanyakan bayi berusia 0-4 bulan buang air besar rata-rata 3-4 kali sehari.
Setelah diperkenalkan dengan makanan padat, buang air besar bayi akan berkurang menjadi sekitar 1 kali setiap hari.
Jika bayi Anda buang air besar kurang dari itu dalam jangka waktu seminggu, itu bisa menjadi tanda sembelit pada bayi.
Baca juga: Tanda-tanda Kurang Gizi yang Perlu Diketahui
Tanda-tanda lainnya mengenai sembelit pada bayi, yaitu sebagai berikut:
Kotoran bayi yang masih menyusui biasanya cair, berbiji, dan pucat.
Namun, kotoran bayi sembelit akan berbentuk lebih seperti bola tanah liat kecil.
Jane Morton, profesor klinis pediatri di Stanford University School of Medicine mengatakan bahwa sangat jarang bayi yang disusui secara eksklusif mengalami sembelit.
Bayi yang diberi susu formula jauh lebih mungkin mengalami masalah sembelit.
Salah satu tanda sembelit pada bayi adalah tidak adanya kotoran dalam waktu lama.
Jika si kecil tidak buang air besar beberapa kali dengan kotoran berwarna cerah, kuning (bukan coklat tua atau hijau) pada hari ke-5 kehidupannya, mungkin ada sesuatu yang salah, terlepas dari apakah mereka menggunakan ASI atau susu formula
Ini biasanya ada hubungannya dengan bayi yang tidak cukup makan.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Tiroid pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua
Tidak hanya frekuensi buang air besarnya yang jarang, bayi sembelit juga terlihat kesulitan mengeluarkan kotoran (mengejan).
Jika kotorannya lebih keras, ini bisa sampai melukai dinding anus.
Akibatnya, si kecil bisa mengalami buang air besar berdarah dengan warna merah terang.
Tanda sembelit pada bayi dapat terlihat pada kondisi perutnya.
Jika Anda menyentuh perut si kecil terasa keras atau kencang diikuti ekspresinya yang tegang, ini bisa menjadi petunjuk bahwa ia mengalami sembelit.
Bayi Anda juga bisa mengalami sembelit, jika menolak makan.
Jika tidak bisa buang air besar, bayi mungkin merasa sangat tidak nyaman, sehingga ia tidak mau makan.
Baca juga: Tanda-tanda Diare pada Bayi yang Perlu Diketahui Orangtua
Bayi secara umum jarang mengalami sembelit karena asupan makanannya cair.
Namun mengutip NHS, bayi bisa mengalami sembelit karena beberapa penyebab berikut:
Beberapa bayi mungkin mengalami pola kebiasaan buang air besar yang berubah-ubah.
Itu karena tubuh mereka sedang belajar bagaimana mencerna hal-hal baru.
Kebiasaan buang air besar mereka menyesuaikan asupan makanan.
Mereka bisa sembelit saat beralih dari ASI ke susu formula, memulai makan makanan padat, atau minum lebih sedikit susu formula.
Sangat umum bayi mengalami sembelit saat mereka baru mulai mengkonsumsi susu formula (yang lebih sulit dicerna dari pada ASI) atau makanan olahan.
Baca juga: Tanda-tanda Serangan Jantung pada Anak yang Harus Diwaspadai
Sembelit bisa disebabkan oleh kekurangan cairan. Ada berbagai alasan mengapa bayi Anda mungkin kekurangan cairan:
Saat mengalami massa ini kecenderungan bayi membutuhkan cairan lebih banyak dari biasanya.
Sayang mungkin, cairan yang ia dapatkan kurang dari yang ia butuhkan. Sehingga, ia mengalami dehidrasi.
Pada bayi yang lebih besar, sembelit juga bisa disebabkan karena tidak mendapatkan cukup serat, (seperti buah, sayur, dan sereal) dalam makanannya.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Ginjal pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.