Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Berisiko Terinfeksi Penyakit Polio?

Kompas.com - 21/11/2022, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit polio yang bisa melumpuhkan berisiko untuk siapa saja, anak-anak maupun orang dewasa.

Mengutip Better Health, Polio (poliomielitis) adalah penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi salah satu dari 3 jenis virus polio.

Ada tiga variasi virus polio yang disebut virus polio liar tipe 1, 2, dan 3 (WPV1, WPV2 dan WPV3).

Polio liar tipe 2 dan 3 telah diberantas (tidak ada lagi) dan polio liar tipe 1 hanya ada di beberapa bagian dunia, seperti Afghanistan dan Pakistan, di mana polio masih endemik.

Polio tipe 1 kemungkinan besar menyebabkan kelumpuhan.

Virus itu bisa menyebar melalui air, makanan, atau tangan yang terkontaminasi dengan kotoran atau sekresi tenggorokan seseorang yang terinfeksi virus.

Orang yang terinfeksi yang mungkin tidak memiliki gejala apa pun dapat menyebarkan virus.

Baca juga: Polio: Penyebab, Gejala, Cara Menangani dan Cara Mencegah


Mengutip Cleveland Clinic, orang yang paling berisiko terkena penyakit polio, jika:

  • Belum mendapatkan vaksin polio
  • Anak khususnya yang berusia di bawah 5 tahun
  • Wanita hamil
  • Sistem kekebelan tubuh yang lemah
  • Tinggal atau bepergian ke daerah yang masih banyak penyebaran polio (belum bebas polio)
  • Tinggal atau bepergian ke daerah dengan sanitasi yang buruk

Dengan demikian, orang dewasa juga bisa terinfeksi penyakit polio.

Banyak orang dewasa kebal terhadap penyakit polio karena mereka sudah vaksinasi. Namun orang dewasa yang belum vaksinasi bisa terkena penyakit polio, jika terpapar virusnya.

Saat virus masuk tubuh Anda, mereka akan bereproduksi di tenggorokan dan usus.

Dalam beberapa kasus, itu masuk ke otak dan sumsum tulang belakang dan menyebabkan kelumpuhan.

Baca juga: Penting untuk Memberantas Polio, Ini Beda Vaksin Polio IPV dan OPV

Kelumpuhan dapat memengaruhi lengan, kaki, atau otot yang mengontrol pernapasan Anda.

Mengutip Kementerian Kesehatan, penyakit polio sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kelumpuhan dan tidak ada obatnya.

Namun, mudah dicegah dengan imunisasi polio lengkap dan imunisasi rutin untuk anak.

Pencegahan penyakit polio juga harus dilakukan dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti:

  • BAB di jamban yang sesuai standar
  • Cuci tangan pakai sabun dan air bersih
  • Menggunakan air matang untuk makan dan minum.

Baca juga: Memahami Manfaat dan Efek Samping Vaksin Polio

Gejala

Mengutip Better Health, gejala polio umumnya muncul antara 3-21 hari setelah terinfeksi virusnya.

Namun, banyak orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki gejala dan bahkan mungkin tidak tahu bahwa mereka terkena.

Ada juga kasus yang mana gejala fisik muncul 15 tahun atau lebih setelah infeksi polio pertama.

Gejala baru ini disebut "efek akhir polio", yang meliputi kelemahan otot, nyeri sendi dan otot, serta kelelahan.

Sementara itu, pada kasus penyakit polio ringan, gejalanya bisa meliputi:

  • Demam
  • Kelelahan dan kelemahan (malaise)
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Kekakuan otot

Baca juga: Kemenkes Sebut Penularan Polio karena Kebersihan Lingkungan yang Buruk

Jika virus polio menyebar ke sistem saraf, dapat menyebabkan penyakit berat, seperti:

  • Ensefalitis (radang otak)
  • Meningitis (radang selaput yang mengelilingi Otak dan sumsum tulang belakang)
  • Kelumpuhan

Timbulnya kelumpuhan umumnya cukup cepat, biasanya dalam 3-4 hari. Gejalanya meliputi:

  • Nyeri otot yang parah
  • Kekakuan leher dan punggung (dengan atau tanpa kelumpuhan)
  • Masalah menelan dan pernapasan
  • Kematian dalam kasus yang parah, ketika otot-otot pernapasan dan menelan lumpuh

Jenis polio paralitik dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang akibat kelumpuhan otot.

Polio paralitik adalah jenis penyakit polio paling serius yang jarang terjadi.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Polio yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau