KOMPAS.com - Kadar gula darah yang tinggi dapat membahayakan pasien diabetes tipe 1 dan 2 dengan menyebabkan komplikasi serius yang berujung kematian.
Salah satu risiko komplikasi yang bisa dialami pasien diabetes tipe 1 yaitu ketoasidosis diabetik (DKA).
Kondisi berbahaya ini terjadi jika kadar gula darah berada di angka 240 mg/dL atau lebih. Gejala DKA meliputi mual atau muntah, napas berbau buah, rasa haus yang ekstrem, dan sering buang air kecil.
Baca juga: Ketahui Manfaat Vitamin D untuk Mencegah dan Mengatasi Diabetes
Sementara itu, gula darah tinggi pada pasien diabetes tipe 2 (lebih dari 600 mg/dL dapat menyebabkan sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketotik (HHNK).
HHNK membuat tubuh penderita diabetes membuang lebih banyak cairan lewat urine untuk mengeluarkan darah yang menumpuk. Hal ini lantas meningkatkan risiko dehidrasi, kejang, koma, hingga kematian.
Untuk mencegah risiko tersebut, pasien atau penderita diabetes harus segera menurunkan kadar gula darah dalam tubuhnya.
Berikut 4 cara menurunkan gula darah dengan cepat yang bisa Anda praktikkan.
Suntik insulin adalah cara paling cepat untuk menurunkan kadar gula darah pasien diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diketahui, insulin merupakan hormon yang membantu mengatur jumlah gula dalam darah atau glukosa.
Tempat terbaik untuk menyuntikan insulin adalah pada perut, lengan, atau deltoid (otot yang menutupi bahu dan digunakan untuk mengangkat lengan ke samping) karena di bagian tersebut peningkatan aliran darah lebih besar dibandingkan area bokong atau paha.
Namun faktor seperti merokok, obesitas, dan aktivitas fisik yang rendah dapat menurunkan aliran darah subkutan dan memperlambat penyerapan insulin.
Selain suntik, ada pula jenis insulin inhalasi yang dapat dihirup oleh penderita diabetes. Uji klinis menunjukkan, insulin inhalasi memiliki manfaat serupa dalam mengatur gula darah, meski tidak seefektif yang suntik.
Namun, insulin inhalasi lebih mahal daripada yang suntik dan tidak cocok untuk pasien asma, kanker paru-paru, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Baca juga: Alasan Penderita Diabetes Sering Lapar dan Cara Mengatasinya
Pastikan Anda meminum obat pengontrol gula darah khusus penderita diabetes dengan tepat waktu. Obat-obatan yang digunakan untuk menjaga agar gula darah pasien diabetes dapat stabil, yaitu:
Aktivitas fisik seperti olahraga adalah cara tercepat untuk menurunkan gula darah secara alami. Hal itu karena olahraga dapat menurunkan resistensi insulin dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Olahraga menyebabkan kontraksi otot sehingga sel akan mengangkut glukosa dan menggunakannya sebagai sumber energi atau tenaga. Hal ini secara langsung dapat mengurangi glukosa yang terdapat dalam darah.
Hal yang menarik, efek ini dapat berlangsung hingga 24 jam setelah Anda berolahraga, sehingga Anda tak perlu cemas akan terjadinya kenaikan gula darah.
Agar mengetahui bagaimana tubuh Anda merespons olahraga, lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin sebelum dan sesudah workout.
Kemudian, Anda bisa menentukan jenis olahraga terbaik dengan mencatat perbedaan glukosa darah di antara aktivitas yang Anda jalani (seperti joging, renang, atau bersepeda).
Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Boleh Minum Susu?
Air adalah komponen penting dari manajemen diabetes karena membantu tubuh Anda mengeluarkan glukosa. Karena itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah kunci untuk menjaga kadar gula darah normal.
Pada hiperglikemia, Anda membutuhkan lebih banyak air putih atau cairan tanpa pemanis untuk membantu ginjal membuang kelebihan gula dari tubuh melalui urine.
Orang yang kekurangan cairan dapat mengalami dehidrasi sehingga memaksa tubuh mengambil air dari sumber lain, seperti air mata dan liur. Selain itu, tubuh juga akan mengeluarkan gula dalam urine sehingga membuat dehidrasi semakin parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.