KOMPAS.com - Gagal jantung adalah kondisi ketika otot jantung melemah dan jantung tidak mampu memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh.
Dilansir dari Healthdirect, efek gagal jantung menyebabkan otot dan organ di dalam tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi penting yang biasanya terkandung di dalam darah.
Baca juga: Gagal Jantung di Usia Muda, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Akibatnya, penderita gagal jantung bisa merasakan badannya sangat lemas, napasnya terengah-engah, dan bisa fatal ketika tidak segera diberikan pertolongan medis.
Sebelum mengenali beberapa penyebab gagal jantung yang bisa membahayakan nyawa, kenali gejalanya berikut ini.
Ada beberapa gejala gagal jantung yang perlu diwaspadai, antara lain:
Jika Anda mendapati gejala gagal jantung di atas, segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat untuk mencegah efek buruk lebih lanjut dari penyakit ini.
Baca juga: Apakah Gagal Jantung Bisa Sembuh?
Penyebab gagal jantung adalah segala sesuatu yang bisa melemahkan otot jantung atau mengurangi tekanan pompa jantung.
Dilansir dari AmericanHeartAssociation, ada beberapa faktor penyebab gagal jantung, di antaranya:
Penyakit jantung koroner terjadi ketika plak atau kolesterol dan lemak menumpuk di pembuluh darah arteri jantung. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke jantung terganggu dan memicu gagal jantung.
Riwayat serangan jantung sebelumnya juga bisa menyebabkan gagal jantung. Kondisi ini bisa membuat jaringan dan otot jantung rusak karena kekurangan oksigen dan nutrisi penting. Akibatnya, jantung tidak dapat menjalankan fungsinya untuk memompa darah.
Tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol juga bisa menyebabkan gagal jantung. Saat tekanan darah melonjak, jantung harus bekerja keras untuk menjaga sirkulasi darah. Kondisi ini lama-kelamaan bisa berbahaya untuk jantung. Karena, seiring waktu bilik jantung akan bengkak dan melemah.
Baca juga: 7 Efek Gagal Jantung dan Cara Mencegahnya
Katup jantung yang tidak normal karena infeksi sampai penyakit jantung bawaan membuat katup tidak bisa membuka dan menutup dengan baik. Akibatnya, jantung jadi memompa lebih keras agar darah bisa tetap mengalir. Peningkatkan beban jantung ini dapat memicu gagal jantung.
Setiap penyakit yang memengaruhi otot jantung bisa karena efek narkoba, konsumsi alkohol berlebihan, infeksi virus, atau pemicu lain bisa meningkatkan risiko gagal jantung.
Penyakit jantung bawaan, baik yang memengaruhi bilik sampai katup jantung, bisa membuat bagian jantung lainnya harus bekerja ekstra keras. Kondisi ini lambat laun juga bisa merusak bagian jantung yang perlu bekerja ekstra keras.
Penyebab gagal jantung juga bisa berasal dari diabetes yang tidak terkontrol. Penyakit ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan memicu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah jantung. Keduanya termasuk faktor pemicu gagal jantung.
Baca juga: 11 Tanda Gagal Jantung dan Penyebabnya
Ketika paru-paru tidak berfungsi dengan baik, jantung harus bekerja keras untuk mendapatkan oksigen dan nutrisi penting untuk diedarkan seluruh tubuh. Kondisi ini lambat laun bisa merusak jantung.
Obesitas atau berat badan berlebih juga bisa menyebabkan jantung bekerja ekstra keras. Kondisi ini bisa memicu gangguan tidur apnea dan penyakit otot jantung. Kedua termasuk faktor penyebab gagal jantung.
Gangguan tidur apnea adalah penyakit yang membuat penderitanya tidak dapat beberapa kali saat tidur. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, stroke, dan gagal jantung.
Baca juga: 13 Gejala Penyakit Jantung yang Kerap Tidak Disadari Pengidapnya
Anemia atau penyakit kekurangan sel darah merah bisa membuat jantung tidak bisa memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini bisa membuat jantung bekerja ekstra keras, detak jantung lebih cepat, dan menyebabkan gagal jantung apabila kondisinya cukup parah.
Penyakit hipertiroid atau kelenjar tiroid terlalu aktif membuat metabolisme tubuh lebih cepat biasanya. Kondisi ini juga membuat jantung terus-menerus berdetak lebih cepat dan meningkatkan risiko gagal jantung.
Penyebab gagal jantung lainnya yakni aritmia atau penyakit irama jantung. Penyakit ini membuat detak jantung lebih cepat, lambat, atau tidak beraturan. Penyakit ini bisa membuat jantung tidak bisa memompa darah dengan baik.
Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Ciri-cirinya