Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Generasi Maju, Perkuat Akses Nutrisi Bermutu

Kompas.com - 20/12/2022, 16:53 WIB
Lusia Kus Anna

Editor


KOMPAS.com - Indonesia bercita-cita memiliki sumber daya manusia yang unggul atau disebut Generasi Emas di tahun 2045, bertepatan dengan peringatan kemerdekaan yang ke-100.

Untuk bisa mewujudkannya ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah capaian pendidikan dan kualitas manusia Indonesia yang masih tertinggal.

Di tahun 2021, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara. Dari sisi pendidikan, angka kejadian putus sekolah di jenjang sekolah dasar sekitar 1 dari 1.000 siswa.

“Saat ini masih banyak anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk mendapatkan akses kemajuan, di antaranya akses nutrisi dan pendidikan sebagai langkah awal untuk mengembangkan potensi maksimal mereka,” kata pemerhati ibu dan anak, Septi Peni Wulandani, dalam acara talkshow yang digelar SGM Eksplor secara virtual, beberapa waktu lalu.

Baca juga: 5 Dampak Negatif Anak Putus Sekolah, Minder dan Jadi Pemalas

Untuk menghasilkan insan-insan cendekia, tentu dibutuhkan persiapan jauh sebelum kehamilan. Dengan nutrisi yang baik, kesehatan calon ibu juga akan lebih optimal sehingga ketika anak lahir, potensi kecerdasannya lebih tinggi.

Tidak hanya itu, pola asuh yang baik serta akses pendidikan juga akan menggenapi upaya-upaya di awal.

Atlet peraih medali emas Olimpiade, Greysia Polii menceritakan bahwa akses terhadap nutrisi dan juga pendidikan yang disediakan keluarganya, menjadi salah satu kunci suksesnya.

“Keberhasilan saya saat ini tidak lepas dari dukungan optimal dari Bunda. Salah satunya dengan memastikan saya mendapatkan nutrisi yang terbaik dan akses pendidikan yang optimal sehingga saya punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi menjadi atlet bulutangkis, namun tetap tidak menomor duakan pendidikan formal sampai kuliah,” katanya.

Dia menambahkan, untuk kebutuhan nutrisi, konsumsi protein hewani seperti susu sudah menjadi bagian dari pola makannya sejak dini.

Dukungan dari orangtua juga dirasakan oleh motivator dan pengusaha Merry Riana. Ia mengatakan, walau latar belakang ekonominya pas-pasan, namun ia selalu teringat motivasi yang ditiupkan oleh orangtuanya.

“Perjuangan saya bisa jadi inspirasi memotivasi banyak orang, khususnya bagi orangtua untuk bisa terus mendukung anak-anak mereka menggapai mimpi,” ujar Merry.

Baca juga: Membentuk Anak Cerdas dengan Stimulasi Sejak Dini

Peluncuran gerakan sosial ?Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia yang diinisiasi oleh SGM Eksplor di Jakarta.
Dok SGM Peluncuran gerakan sosial ?Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia yang diinisiasi oleh SGM Eksplor di Jakarta.

Gerakan Tunjuk Tangan

Untuk mendorong mimpi anak Indonesia meraih pendidikan dan nutrisi yang berkualitas, SGM Eksplor kembali meluncurkan gerakan sosial “Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’.

Senior Brand Manager SGM Ekslpor, Shiera Syabila Maulidya, mengatakan setiap anak memiliki potensi dan hak yang sama untuk meraih kemajuan.

“Kami meyakini bahwa upaya kolaborasi bersama harus terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk menghadapi berbagai tantangan terhadap akses pendidikan dan nutrisi yang masih dihadapi anak di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Tanda-tanda Kurang Gizi yang Perlu Diketahui

Dia mengatakan, gerakan “Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia” telah dirasakan lebih dari 200.000 anak Indonesia di hampir seluruh provinsi.

“Dukungan disalurkan dalam bentuk menyediakan paket donasi nutrisi untuk anak usia di atas 1 tahun, donasi paket beasiswa pendidikan, renovasi atau rehabilitasi infrastruktur sarana pendidikan, dan fasilitas pendukung yang memadai untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (online),” katanya.

Dalam gerakan ini, SGM Eksplor menggandeng organisasi sosial SOS Children’s Village dalam penyaluran donasinya agar bisa menjangkau anak-anak di wilayah terpencil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com