KOMPAS.com - Indonesia bercita-cita memiliki sumber daya manusia yang unggul atau disebut Generasi Emas di tahun 2045, bertepatan dengan peringatan kemerdekaan yang ke-100.
Untuk bisa mewujudkannya ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah capaian pendidikan dan kualitas manusia Indonesia yang masih tertinggal.
Di tahun 2021, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara. Dari sisi pendidikan, angka kejadian putus sekolah di jenjang sekolah dasar sekitar 1 dari 1.000 siswa.
“Saat ini masih banyak anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk mendapatkan akses kemajuan, di antaranya akses nutrisi dan pendidikan sebagai langkah awal untuk mengembangkan potensi maksimal mereka,” kata pemerhati ibu dan anak, Septi Peni Wulandani, dalam acara talkshow yang digelar SGM Eksplor secara virtual, beberapa waktu lalu.
Baca juga: 5 Dampak Negatif Anak Putus Sekolah, Minder dan Jadi Pemalas
Untuk menghasilkan insan-insan cendekia, tentu dibutuhkan persiapan jauh sebelum kehamilan. Dengan nutrisi yang baik, kesehatan calon ibu juga akan lebih optimal sehingga ketika anak lahir, potensi kecerdasannya lebih tinggi.
Tidak hanya itu, pola asuh yang baik serta akses pendidikan juga akan menggenapi upaya-upaya di awal.
Atlet peraih medali emas Olimpiade, Greysia Polii menceritakan bahwa akses terhadap nutrisi dan juga pendidikan yang disediakan keluarganya, menjadi salah satu kunci suksesnya.
“Keberhasilan saya saat ini tidak lepas dari dukungan optimal dari Bunda. Salah satunya dengan memastikan saya mendapatkan nutrisi yang terbaik dan akses pendidikan yang optimal sehingga saya punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi menjadi atlet bulutangkis, namun tetap tidak menomor duakan pendidikan formal sampai kuliah,” katanya.
Dia menambahkan, untuk kebutuhan nutrisi, konsumsi protein hewani seperti susu sudah menjadi bagian dari pola makannya sejak dini.
Dukungan dari orangtua juga dirasakan oleh motivator dan pengusaha Merry Riana. Ia mengatakan, walau latar belakang ekonominya pas-pasan, namun ia selalu teringat motivasi yang ditiupkan oleh orangtuanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.