KOMPAS.com - Demam berdarah adalah penyakit yang kerap menyerang anak-anak akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Masa inkubasi penyakit demam berdarah yaitu antara 3-14 hari (paling sering 4-7 hari) setelah gigitan. Kemudian baru mulai timbul gejala-gejala penyakit.
Baca juga: Cara Pengobatan dan Perawatan Demam Berdarah pada Bayi
Gejala demam berdarah pada anak-anak sulit dikenali karena hampir mirip dengan tanda-tanda demam biasa atau flu. Dikutip dari CDC, gejala demam berdarah pada anak di antaranya:
Selain itu, ada beberapa tanda bahaya infeksi dengue pada anak-anak yang perlu diketahui orangua. Apa saja?
Dilansir dari Antara pada Jumat (27/01/22), dokter spesialis anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp. A (K), IBCLC, mengimbau agar orangtua mewaspadai tanda bahaya infeksi dengue atau demam berdarah yang terjadi pada anak-anak.
Mulya menyebut, tanda bahaya dari infeksi dengue yang perlu diwaspadai biasanya muncul setelah hari ketiga di fase kritis.
Berikut beberapa tanda bahaya demam berdarah pada anak-anak menurut penjelasan dokter Mulya:
Setelah terinfeksi dengue, anak-anak jamak mengalami demam atau kenaikan suhu tubuh. Kemudian, suhu tubuh anak akan turun atau kembali normal setelah hari ketiga.
Baca juga: 8 Gejala Demam Berdarah (DBD) yang Perlu Diwaspadai
Meski suhu tubuh mengalami penurunan kondisi tersebut tetap harus diwaspadai. Pasalnya, fase kritis dengue justru terjadi pada hari ketiga hingga keenam.
Mulya menyarankan agar orangtua tetap mengecek suhu tubuh anak secara berkala.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.