KOMPAS.com - Banyak orang khawatir, apakah campak termasuk salah satu penyakit menular?
Seperti diketahui, campak belakangan menjadi sorotan lantaran kembali merebak di banyak wilayah karena rendahnya cakupan imunisasi.
Campak adalah penyakit infeksi virus paramyxovirus yang perlu diwaspadai, terutama anak balita dan orang yang belum diimunisasi dengan vaksin campak.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, penyakit ini bisa berbahaya karena rentan menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia atau radang paru-paru, gangguan pendengaran dan penglihatan, sampai diare parah.
Lantas, apakah campak menular? Simak penjelasan dari pakar lewat artikel berikut ini.
Baca juga: Apa itu Imunisasi Campak Rubella, Manfaat, untuk Usia Berapa, Efeknya?
Pakar penyakit menular Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A, Subsp. I.P.T., M.TropPaed menjelaskan, penyakit campak menular.
Hinky memberikan gambaran, daya tular penyakit campak tujuh kali lipat lebih menular dibandingkan infeksi virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19.
“Covid-19 menular paling banyak ke dua sampai tiga orang dari setiap penderita. Daya tular campak bisa 12 sampai 13 orang sekitar pasien. Jadi bayangkan ini bisa enam sampai tujuh kali menular dibanding Covid-19,” jelas dia, seperti dilansir dari Antara, Jumat (27/1/2022).
Mengingat campak sangat mudah menular, Hinky mengatakan, ketika ada kasus campak di suatu wilayah, penyakit ini rentan menjadi kejadian luar biasa.
Baca juga: 3 Ciri-ciri Campak dari Hari ke Hari yang Perlu Diwaspadai
Hinky menjelaskan, penyakit campak biasanya menular dalam waktu seminggu.
Tapi, sebelum penderita merasakan gejala campak seperti demam sampai muncul ruam bercak-bercak merah, penderita sudah bisa menularkan campak pada orang sekitarnya.
“Virus campak, khususnya pada anak, bertahan selama empat hari sebelum memunculkan gejala dan empat hari setelah gejala,” jelas Hinky.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Bintik Merah Gejala Campak yang Khas
Menurut Hinky, campak bisa menular melalui beberapa celah penularan, antara lain:
Hinky menyebutkan, virus penyebab campak dapat melayang di udara khususnya pada ruangan dengan sirkulasi udara tertutup sampai dua jam.
"Tentunya kalau sirkulasinya terbuka semisal di ruang terbuka, ruangan dengan jendela dan pintu terbuka, melayang-layang tetapi tidak sampai dua jam dan mungkin kepadatan virusnya lebih rendah," kata Hinky. yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.
Meskipun daya tular virus campak di tempat terbuka atau ruang dengan sirkulasi udara terbuka relatif lebih rendah, tapi penyakit ini tetap masih bisa menular walaupun kemungkinannya tidak sebesar di ruang tertutup.
Setelah menyimak penjelasan apakah campak menular dari ahli di atas, ada baiknya Anda lebih waspada dengan penyakit ini. Pastikan anak sudah menerima imunisasi campak untuk melindungi diri dari penyakit menular ini.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Demam Campak yang Khas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.