Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Anak Obesitas, Gaya Hidup Jadi Faktor Utama

Kompas.com - 06/02/2023, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Anak obesitas adalah manifestasi berbahaya untuk kesehatan dirinya di kemudian hari.

Obesitas adalah faktor risiko tinggi untuk sejumlah penyakit fisik maupun mental jangka panjang (kronis).

Baca juga: 15 Tanda-tanda Anak Obesitas, yang Berisiko Alami Diabetes

Dikutip dari Cleveland Clinic, anak-anak obesitas berisiko lebih tinggi terkena berbagai masalah kesehatan. Risiko masalah kesehatan tersebut meliputi:

  • Asma
  • Sleep apnea
  • Diabetes tipe 2
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kolesterol tinggi
  • Penyakit jantung
  • Stoke
  • Gangguan muskuloskeletal seperti osteoarthritis
  • Kanker tertentu, termasuk kanker usus besar dan kanker payudara
  • Hati berlemak

Baca juga: Apakah Makanan Ultra Proses yang Dimakan Bumil Sebabkan Anak Obesitas?

Anak obesitas lebih berisiko juga mengalami:

  • Bullying
  • Isolasi sosial
  • Rendah diri
  • Depresi

Obesitas pada anak adalah penyakit rumit yang memiliki banyak faktor penyebab.

Anak Anda membutuhkan sejumlah kalori untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Namun, ketika mereka mendapatkan lebih banyak kalori dari pada yang tubuh mereka gunakan, tubuh akan menyimpan kalori ekstra sebagai lemak.

Anak-anak bertambah berat badan karena banyak alasan yang sama seperti orang dewasa.

Artikel ini akan menunjukkan sejumlah penyebab anak obesitas yang umum terjadi.

Baca juga: 5 Cara yang Bisa Dilakuan Orangtua untuk Cegah Anak Obesitas

Penyebab anak obesitas

Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab obesitas pada anak adalah masalah gaya hidup(terlalu sedikit aktivitas fisik dan terlalu banyak mengkonsumsi makanan/minuman berkalori).

Dikutip dari Endocrine Web, penyebab anak obesitas yang paling dasar adalah mereka mendapatkan kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas. Ini disebut ketidakseimbangan energi.

Kondisi itu bisa disebabkan oleh interkasi gaya hidup dan banyak faktor, termasuk genetika, hormon, susunan metabolisme, dan faktor medis.

Baca juga: Bahaya Penyakit Akibat Kegemukan dan Obesitas yang Harus Disadari

Berikut ulasan sejumlah faktor penyebab anak obesitas:

  • Faktor gaya hidup

Faktor gaya hidup ini meliputi:

    • Mengkonsumsi makanan dan minuman berkalori tinggi dan rendah nutrisi, seperti makanan cepat saji, makanan ringan, permen, dan soda.
    • Terlalu banyak makan
    • Menghabiskan terlalu banyak waktu dengan duduk menonton TV atau bermain ponsel, tablet, atau komputer.
    • Tidak cukup berolahraga. Rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, aktiivtas fisik untuk anak usia 5-17 tahun kurang lebih 60 menit dengan intensitas sedang hingga cukup berat setiap hari. Melakukan latihan penguatan tulang dan otot setidaknya 3 kali dalam seminggu.
  • Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang menjadi penyebab obesitas pada anak dapat meliputi:

    • Kurangnya akses mudah ke pilihan makanan sehat
    • Secara teratur anak disajikan makanan berkalori tinggi dan rendah nutrisi dalam keluarganya
    • Anak kurang kesempatan yang cukup untuk melakukan aktivitas fisik
    • Kurangnya akses ke taman yang aman, seperti taman bermain atau area lain untuk aktivitas fisik anak.
    • Sedikit atau tidak ada teman atau keluarga untuk bermain dan berolahraga bersama.
    • Anak mendapatkan paparan iklan yang mempromosikan makanan cepat saji, video game, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

Baca juga: ASI Cegah Bayi Alami Obesitas

  • Faktor genetik

Seorang anak berisiko lebih tinggi mengalami obesitas, jika mereka memiliki setidaknya satu orang tua yang kelebihan berat badan juga.

Namun, orangtua tetap memiliki banyak opsi untuk membantu anaknya menurunkan risiko genetik ini.
Untuk memastikan pilihan yang tepat, para orangtua bisa melakukan konsultasi dengan dokter ahli.

Sementara, beberapa sindrom genetik langka juga dapat menyebabkan obesitas pada anak-anak, baik dengan menyebabkan rasa lapar terus-menerus yang mengakibatkan makan berlebihan atau dengan memengaruhi cara tubuh anak menyimpan kelebihan lemak.

Sindrom genetik langka ini termasuk:

    • Sindrom Prader-Willi
    • Defisiensi pro-opiomelanokortin
    • Defisiensi reseptor leptin
    • Sindrom Bardet-Biedl (BBS)

Baca juga: Bahayakan Janin dan Ibu, Ini 4 Dampak Obesitas Saaat Hamil

  • Faktor psikologi

Stres, kecemasan, dan depresi semuanya meningkatkan risiko obesitas pada anak.

Beberapa anak, seperti beberapa orang dewasa, belajar makan berlebihan untuk menenangkan atau menghindari emosi yang sulit, seperti kesepian, kesedihan, stres, dan kebosanan.

  • Faktor sosial ekonomi

Kesulitan keuangan juga dapat memengaruhi pembelian makanan, karena makanan cepat saji dan makanan berkalori tinggi sering kali lebih murah dari pada makanan yang lebih sehat dan lebih segar.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah sering kali tidak memiliki kemampuan membeli buah dan sayuran segar.

Justru mereka hanya dapat membeli makanan tidak sehat, seperti cepat saji, makanan kemasan, dan makanan olahan.

Selain itu, keluarga yang tinggal di lingkungan berpenghasilan rendah mungkin juga kekurangan fasilitas yang aman untuk anak olahraga atau melakukan aktivitas fisik yang positif.

Baca juga: 7 Olahraga yang Sesuai untuk Penderita Obesitas

  • Obat-obatan

Beberapa kelas obat-obatan dapat mendorong penambahan berat badan, sehingga berkontribusi menjadi penyebab obesitas pada anak.

Obat ini termasuk:

    • Steroid
    • Antidepresan
    • Obat diabetes, termasuk insulin, sulfonilurea, dan thiazolidinediones
    • Obat antikejang, seperti carbamazepine dan valproate
  • Kondisi medis

Obesitas pada anak-anak dan orang dewasa dapat berasal dari kondisi medis yang mendasarinya, terutama yang mempengaruhi sistem endokrin.

Contoh kondisi medis penyebab anak obesitas:

    • Hipotiroidisme: tiroid yang kurang aktif, di mana kelenjar tiroid mengeluarkan terlalu sedikit hormon tiroid, yang menyebabkan metabolisme lambat dan penambahan berat badan
    • Sindrom Cushing: suatu kondisi yang ditandai dengan tingkat kortisol yang terlalu tinggi. Sindrom Cushing menyebabkan penambahan berat badan di tubuh bagian atas, wajah, dan di antara bahu hingga dapat menyebabkan obesitas.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Obesitas, mulai dari Bayi sampai Dewasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com