Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Berapa Kadar Gula Darah Tinggi yang Berbahaya bagi Pasien Diabetes?

Kompas.com - 08/02/2023, 16:00 WIB
  • Ketoasidosis diabetik (DKA)

Ketoasidosis diabetik lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1, namun penderita diabetes tipe 2 juga berisiko mengamali kondisi ini apabila kadar gula darahnya tinggi.

Gejala DKA meliputi mual atau muntah, napas berbau buah, rasa haus yang ekstrem, dan sering buang air kecil.

DKA dapat menyebabkan koma diabetes atau kematian, sehingga membutuhkan perawatan darurat.

  • Hiperglikemik hiperosmolar nonketotik (HHNK)

Lonjakan gula darah pada pasien diabetes tipe 2 yang mencapai 600 mg/dL atau lebih dapat menyebabkan sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketotik (HHNK).

HHNK membuat tubuh penderita diabetes membuang lebih banyak cairan lewat urine untuk mengeluarkan darah yang menumpuk.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kejang, koma, hingga kematian.

Baca juga: 4 Cara Cepat Menurunkan Gula Darah Pasien Diabetes demi Cegah Kematian

  • Sindrom hiperglikemik hiperosmolar (HHS)

HHS lebih sering terjadi pada pasien diabetes tipe 2 yang diabetesnya tidak terkendali.

Pada penderita diabetes yang mengalmi sindrom hiperglikemik hiperosmolar, ginjal tidak hanya menghilangkan kelebihan gula darah melalui urin, tetapi ini juga menyebabkan kehilangan air.

Dikutip dari Singlecare pada Rabu (08/2/2023), HHS jika dibiarkan bisa mengakibatkan pasien diabetes mengalami dehidrasi hingga penurunan kesadaran.

Kenaikan gula darah pada pasien diabetes dapat memicu komplikasi berbahaya hingga kematian. Karena itu pasien diabetes perlu menjaga kadar gula darahnya tetap di kisaran normal yaitu di bawah 180 mg/dl.

Baca juga: Apakah Gula Darah Tinggi Menyebabkan Pusing?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+