Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Kadar Gula Darah Tinggi yang Berbahaya bagi Pasien Diabetes?

Kompas.com - 08/02/2023, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Peningkatan kadar gula darah pada pasien diabetes adalah hal yang jamak terjadi akibat beberapa faktor, seperti efek makanan, kurang aktivitas fisik, hingga stres emosional.

Namun, kadar gula darah tinggi pada pasien diabetes harus segera ditangani dengan obat-obatan, suntik insulin, hingga perubahan gaya hidup demi mencegah komplikasi berbahaya.

Baca juga: 7 Tanda-tanda Gula Darah Tinggi yang Sering Tidak Disadari

Sebelum menyimak berapa kadar gula darah tinggi yang berbahaya bagi pasien diabetes, ada baiknya untuk mengetahui tanda-tanda kenaikan gula darah pada penderita diabetes.

Tanda-tanda kenaikan gula darah pada pasien diabetes

Tanda atau gejala gula darah tinggi pada pasien diabetes yang paling umum meliputi:

  • Pembacaan hasil tes gula darah tinggi
  • Tingginya kadar glukosa dalam urin
  • Mudah haus
  • Sering buang air kecil
  • Mulut kering
  • Napas berbau manis seperti buah
  • Lemas atau lelah berkepanjangan

Jika Anda adalah penderita diabetes, pastikan untuk mengetahui tanda-tanda kenaikan gula darah agar segera mendapat perawatan medis yang tepat sesuai anjuran dokter.

Berapa kadar gula darah tinggi yang berbahaya bagi pasien diabetes?

Menurut American Diabetes Association (AHA), kadar gula darah tinggi yang berbahaya bagi pasien diabetes yaitu 240 mg/dl atau lebih.

Penderita diabetes yang memiliki kadar gula darah 240 mg/dl atau lebih perlu melakukan tes keton untuk memeriksa apakah ada keton di dalam urine.

Untuk diketahui, keton adalah hasil metabolisme lemak, yang terdiri dari aseton, asam asetoasetat, dan asam betahidroksibutirat.

Selain pemeriksaan keton, lonjakan gula darah pada pasien diabetes atau kadar gula darah di atas 240 mg/dl perlu segera mendapat penanganan medis.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi dengan Bumbu Dapur

Komplikasi gula darah tinggi pada pasien diabetes

Jika tidak diobati, gula darah tinggi dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Ketoasidosis diabetik (DKA)

Ketoasidosis diabetik lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1, namun penderita diabetes tipe 2 juga berisiko mengamali kondisi ini apabila kadar gula darahnya tinggi.

Gejala DKA meliputi mual atau muntah, napas berbau buah, rasa haus yang ekstrem, dan sering buang air kecil.

DKA dapat menyebabkan koma diabetes atau kematian, sehingga membutuhkan perawatan darurat.

  • Hiperglikemik hiperosmolar nonketotik (HHNK)

Lonjakan gula darah pada pasien diabetes tipe 2 yang mencapai 600 mg/dL atau lebih dapat menyebabkan sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketotik (HHNK).

HHNK membuat tubuh penderita diabetes membuang lebih banyak cairan lewat urine untuk mengeluarkan darah yang menumpuk.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kejang, koma, hingga kematian.

Baca juga: 4 Cara Cepat Menurunkan Gula Darah Pasien Diabetes demi Cegah Kematian

  • Sindrom hiperglikemik hiperosmolar (HHS)

HHS lebih sering terjadi pada pasien diabetes tipe 2 yang diabetesnya tidak terkendali.

Pada penderita diabetes yang mengalmi sindrom hiperglikemik hiperosmolar, ginjal tidak hanya menghilangkan kelebihan gula darah melalui urin, tetapi ini juga menyebabkan kehilangan air.

Dikutip dari Singlecare pada Rabu (08/2/2023), HHS jika dibiarkan bisa mengakibatkan pasien diabetes mengalami dehidrasi hingga penurunan kesadaran.

Kenaikan gula darah pada pasien diabetes dapat memicu komplikasi berbahaya hingga kematian. Karena itu pasien diabetes perlu menjaga kadar gula darahnya tetap di kisaran normal yaitu di bawah 180 mg/dl.

Baca juga: Apakah Gula Darah Tinggi Menyebabkan Pusing?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau