KOMPAS.com - Buang air besar atau BAB berlendir adalah salah satu masalah kesehatan yang terkadang membuat orang khawatir.
Dilansir dari Healthline, lendir sebenarnya cairan kental yang berguna untuk melindungi sekaligus melumasi jaringan dan organ tubuh.
Lendir juga berfungsi untuk mengurangi dampak infeksi bakteri, virus, jamur, atau paparan cairan asam lambung dan zat lain yang rentan membahayakan tubuh.
Baca juga: 7 Cara Alami agar BAB Lancar Tiap Hari
Jadi, BAB berlendir dalam jumlah kecil umumnya normal. Terkadang jumlahnya sangat sedikit dan susah dilihat mata telanjang.
Namun, produksi lendir berlebihan saat BAB bisa jadi tanda masalah kesehatan tertentu. Kenali beragam penyebab BAB berlendir dan cara mengatasinya berikut ini.
Baca juga: BAB Keluar Darah Bisa Jadi Gejala Apa?
Ada beberapa kemungkinan penyebab BAB berlendir yang perlu Anda waspadai, antara lain:
Dehidrasi atau kekurangan cairan dan susah BAB atau sembelit dapat menyebabkan produksi lendir di usus besar meningkat.
Dikutip dari VerywellHealth, peradangan bisa menyebabkan munculnya bisul pada selaput lendir usus besar. Luka ini bisa menyebabkan gejala BAB berlendir dan berdarah.
Penyakit ini dapat meningkatkan produksi lendir di saluran pencernaan meningkat. Sindrom iritasi usus bisa kambuh karena stres, salah makan, atau saat PMS pada wanita. Selain BAB berlendir, penderita biasanya juga diare.
Baca juga: Muntah Darah dan BAB Keluar Darah, Waspadai Pendarahan Saluran Cerna.
Infeksi bakteri campylobacter, salmonella, shigella, atau yersinia juga bisa jadi penyebab BAB berlendir. Selain itu, penderita biasanya juga mengalami diare, demam, dan sakit perut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.