KOMPAS.com - Pria mengeluarkan sperma yang terkandung dalam air mani melalui proses yang disebut dengan ejakulasi.
Ejakulasi umumnya terjadi pada pria setelah melakukan aktivitas seksual, seperti penetrasi atau masturbasi sebagai salah satu bentuk dari orgasme.
Baca juga: Sperma Keluar Saat Seks Anal, Apakah Bisa Menyebabkan Kehamilan?
Sejumlah studi menyebut ada beberapa manfaat ejakulasi bagi kesehatan pria, seperti meredakan stres hingga mencegah kanker prostat.
Kendati demikian, tidak semua pria rutin melakukan aktivitas seksual untuk mengeluarkan air mani dan spermanya.
Artikel ini akan membahas mengenai apa yang terjadi jika sperma tidak dikeluarkan.
Disarikan dari Healthline dan Medical News Today, sperma yang tidak dikeluarkan secara sengaja umumnya tidak membahayakan kesehatan pria.
Dalam kebanyakan kasus, sperma atau air mani yang tidak dikeluarkan secara sengaja juga tidak memengaruhi gairah seks dan kesuburan seorang pria.
Air mani dan sperma yang tidak dikeluarkan nantinya akan dipecah dan diserap kembali oleh tubuh.
Baca juga: 6 Kebiasaan untuk Menambah Jumlah Sperma, Termasuk Berhubungan Seks
Pria yang sengaja tidak mengeluarkan spermanya, juga dapat memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
Sementara itu, satu-satunya efek samping tidak mengeluarkan sperma yang bisa dialami pria yaitu masalah psikologis.
Untuk diketahui, gairah seks seperti yang dimiliki pria saat atau setelah melakukan aktivitas seksual dapat meningkatkan pelepasan hormon oksitosin dan dopamin.
Hormon oksitosin dan dopamin yang muncul setelah pria berejakulasi bermanfaat dalam menciptakaan perasaan bahagia hingga meredakan stres.
Pada pria yang sengaja mencegah spermanya keluar, kemungkinan besar tidak mendapatkan manfaat dari oksitosin dan dopamin.
Jadi, sperma yang tidak dikeluarkan umumnya tidak memberi dampak negatif bagi pria.
Hal yang terjadi jika sperma tidak dikeluarkan justru menguntungkan pria karena dampak positif seperti peningkatan stamina hingga menjaga fokus.
Baca juga: 5 Penyebab Sperma Encer