KOMPAS.com - Memiliki berat badan yang ideal mungkin ambisi setiap orang.
Tidak sedikit orang yang kemudian menggunakan sejumlah obat untuk mendapatkan berat badan impiannya.
Mungkin tidak ada salahnya menggunakan obat penurun berat badan atau obat pelangsing, jika diimbangi dengan penerapan gaya hidup sehat dan pengawasan dari ahlinya.
Baca juga: Apakah Obat Penurun Berat Badan Aman untuk Kesehatan?
Dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), obat penurun berat badan bisa dikatakan aman, apabila didasarkan pada rekomendasi medis/resep dokter disertai dengan pemantauan ketat oleh dokter dan ahli gizi yang berpengalaman.
BPOM menyebutkan bahwa obat untuk menurunkan berat badan umumnya diresepkan pada mereka dengan obesitas yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 30.
Di lain sisi, ada beberapa efek samping obat penurun berat badan yang juga perlu Anda perhatikan dan tanyakan kepada dokter Anda.
Dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas obat pelangsing dan efek sampingnya yang harus turut Anda perhatikan.
Baca juga: 3 Cara Menurunkan Berat Badan yang Sehat, Atur Pola Makan dan Olahraga
Disari dari WebMD dan Mayo Clinic, berikut obat penurun berat badan resep yang paling umum:
Liraglutide adalah obat yang sama dengan obat diabetes tipe 2. Ini meniru hormon usus yang memberi tahu otak bahwa perut Anda sudah kenyang.
Efek samping obat penurun berat badan Liraglutide ini meliputi mual, muntah, diare, sembelit, dan tekanan darah rendah.
Efek samping yang serius dapat mencakup peningkatan detak jantung, pankreatitis, penyakit kandung empedu, masalah ginjal, dan pikiran untuk bunuh diri.
Baca juga: 10 Manfaat Buah Apel Hijau, Kontrol Berat Badan sampai Gula Darah
Bupropion-naltrexone adalah obat kombinasi. Naltrexone digunakan untuk mengobati kecanduan alkohol dan opioid.
Bupropion adalah obat untuk mengobati depresi (antidepresan) dan membantu orang berhenti merokok.
Efek samping obat penurun berat badan ini yang paling umum meliputi mual, sembelit, sakit kepala, muntah, pusing, susah tidur, dan mulut kering.
Contrave juga dapat menyebabkan kejang, sehingga tidak boleh digunakan pada pasien yang memiliki gangguan kejang.
Obat tersebut juga dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Selain itu, obat Contrave terdapat peringatan tentang peningkatan risiko pikiran dan perilaku bunuh diri.
Baca juga: 7 Manfaat Beras Merah, Mengontrol Kadar Gula darah dan Berat Badan
Orlistat sebagai obat pelangsing bekerja dengan menyerap sekitar sepertiga dari lemak yang Anda makan.
Saat dokter meresepkan orlistat, itu disebut Xenikal. Jika Anda mendapatkannya tanpa resep, itu disebut Alli, yang memiliki setengah dari dosis Xenikal.
Efek samping obat ini termasuk kram perut, buang gas, tinja berminyak bocor, buang air besar lebih banyak, dan tidak bisa mengontrol buang air besar.
Efek samping ini umumnya ringan dan sementara. Namun efek samping obat penurun berat badan ini bisa menjadi lebih buruk, jika Anda makan makanan tinggi lemak.
Mounjaro adalah obat kelas satu yang meningkatkan kontrol gula darah.
Selama uji coba diabetes tirzepatide, para peneliti mencatat orang yang mendapat tirzepatide kehilangan berat badan lebih banyak dari pada mereka yang menjalani terapi diabetes standar.
Efek samping obat pelangsing ini meliputi mual, muntah, diare, penurunan nafsu makan, konstipasi, rasa tidak nyaman pada perut bagian atas, dan nyeri perut.
Baca juga: 10 Makanan Sehat untuk Membantu Menurunkan Berat Badan
Phentermine-topiramate bekerja dengan mengekang nafsu makan Anda. Obat ini adalah obat gabungan dengan obat kejang/migrain (topiramate).
Topiramate menyebabkan penurunan berat badan dengan beberapa cara, termasuk membantu Anda merasa kenyang, membuat makanan terasa kurang menarik, dan membakar lebih banyak kalori.
Efek samping obat penurun berat badan ini yang paling umum adalah tangan dan kaki kesemutan, pusing, perubahan indera perasa, insomnia, sembelit, dan mulut kering.
Efek samping yang serius termasuk cacat lahir tertentu (bibir sumbing dan celah langit-langit), detak jantung lebih cepat, pikiran atau tindakan bunuh diri, dan masalah mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen, jika tidak diobati.
Wanita yang mungkin hamil harus menjalani tes kehamilan sebelum mengkonsumsi Qsymia. Selain itu, harus menggunakan alat kontrasepsi dan menjalani tes kehamilan bulanan saat menggunakan obat ini.
Baca juga: 10 Obat Alami untuk Membantu Menurunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.