Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Limfoma Hodgkin, Tanda-tanda, dan Penyebabnya

Kompas.com - 24/02/2023, 22:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Limfoma Hodgkin termasuk dalam jenis kanker, tetapi mungkin belum banyak yang mengetahui tentang "apa itu Limfoma Hodgkin".

Merujuk data Global Burden of Cancer (Globocan) pada Maret 2021, kasus Limfoma Hodgkin pada 2020 masuk dalam daftar ke-28 yang banyak terjadi di Indonesia.

Jumlah kasusnya sebanyak 1.188 dengan angka kematian 363, yang masuk dalam peringat ke-30.

Oleh karena itu, mungkin jenis kanker ini kurang dikenal oleh masyarakat awam.

Artikel ini akan mengulas secara ringkas apa itu Limfoma Hodgkin dengan mengenalkan tanda-tanda dan penyebabnya.

Baca juga: Limfoma Hodgkin, Ujung Pencarian 1,5 Tahun Bayu Derita Nyeri Parah

Apa itu Limfoma Hodgkin?

Limfoma Hodgkin adalah jenis kanker pada sistem kelenjar getah bening.

Untuk memahami limfoma hodgkin, ada baiknya kita mengenal tentang sistem kelenjar getah bening juga.

Dikutip dari American Cancer Society, sistem kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh, yang membantu melawan infeksi dan beberapa penyakit lainnya.

Sistem getah bening juga membantu mengontrol aliran cairan dalam tubuh.

Sistem getah bening terutama terdiri dari sel yang disebut limfosit , sejenis sel darah putih. Ada 2 jenis utama limfosit:

  • Limfosit B (sel B): bertugas membuat protein yang disebut antibodi untuk membantu melindungi tubuh dari kuman (bakteri dan virus).
  • Limfosit T (sel T): ada banyak jenis sel T. Beberapa sel T bertugas menghancurkan kuman atau sel abnormal dalam tubuh. Sel T lainnya membantu meningkatkan atau memperlambat aktivitas sel sistem kekebalan lainnya.

Baca juga: Limfoma Hodgkin

Limfoma Hodgkin biasanya dimulai pada limfosit B.

Kelenjar getah bening ini berada di seluruh tubuh, termasuk di leher, dada, lengan, perut, dan panggul, dan di situlah Limfoma Hodgkin bisa dimulai.

Namun, paling sering dimulai di kelenjar getah bening di bagian atas tubuh.

"Limfoma Hodgkin ini terkesan jinak, tetapi ganas. Jadi, ini merupakan tumor ganas pada sistem getah bening," kata Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD KHOM, FINASIM, Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik dalam webinar "Hari Kanker Sedunia 2023: Menutup Kesenjangan Akses Pengobatan Inovatif Limfoma Hodgkin", pada Kamis (24/2/2023).

Meksi demikian, jenis kanker ini bisa disembuhkan total. Apalagi, diagnosis dini bisa dilakukan.

"Jika ditanya adakah kanker yang bisa sembuh sempurna, inilah Limfoma Hodgkin," ucap dr Andhika.

Namun kesulitan diagnosis bisa saja terjadi, sehingga penanganannya terlambat. Ini karena suatu penyakit bisa muncul bersamaan dengan penyakit lain.

"Ada beberapa penyakit yang muncul bersamaan dengan penyakit lain. Misalnya TBC, dia menirukan semua, tidak hanya Limfoma Hodgkin, tetapi juga pada kanker paru-paru," terangnya.

Baca juga: Perbedaan Kanker Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-hodgkin

Apa tanda-tanda Limfoma Hodgkin?

Dr Andhika menjelaskan tanda-tanda Limfoma Hodgkin yang paling umum adalah pembengkakan (benjolan) di satu atau lebih kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening yang umum mengalami pemembesaran berada di leher, ketiak, dan pangkal paha.

Pembesaran kelenjar getah bening ini diikuti dengan gejala umum lainnya yang dikenal sebagai "B Symptoms", yang meliputi:

  • Demam lebih dari 38 Celcius, kadang-kadang tanpa sebab turun lagi
  • Berkeringat di malam hari
  • Turun berat badan lebih dari 10 persen dalam 6 bulan berturut-turut tanpa disengaja

Tanda-tanda Limfoma Hodgkin lainnya adalah:

  • Kulit gatal-gatal (pruritus)
  • Kelelahan ekstrem (fatigue)
  • Intoleransi terhadap alkohol

Baca juga: Limfoma Non-Hodgkin

"Untuk gejala demam yang sering terjadi adalah suhu sampai di atas 37,2 Celcius, di bawah 38 Celcius. Jadi, seperti orang flu biasa, meriang begitu," papar dr Andhika.

Ia menambahkan bahwa terkait penurunan berat badan, jika itu tidak disengaja justru mengarah pada kondisi serius.

"Semua gejala Limfoma Hodgkin harus dilihat secara menyeluruh, tidak bisa dipisah-pisah," ujarnya.

Jadi jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, bukan berarti Anda juga mengidap Limfoma Hodgkin.

Untuk memastikan kondisi dan lebih cepat mendapatkan pengobatan, Anda perlu periksa ke dokter spesialis penyakit dalam.

Pengobatan Limfoma Hodgkin yang telah disetujui BPOM dan tersedia di Indonesia adalah kemoterapi, terapi target, imunoterapi, dan transplantasi.

Baca juga: Limfoma

Apa saja penyebab Limfoma Hodgkin?

Dikutip dari Mayo Clinic, para ahli belum yakin apa yang menyebabkan Limfoma Hodgkin.

Yang pasti diketahui dari penyebab Limfoma Hodgkin adalah penyakit ini dimulai dari sel darah putih (limfosit) yang melawan infeksi mengembangkan perubahan dalam DNA.

DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukannya.

Perubahan DNA memberi tahu sel untuk berkembang biak dengan cepat dan terus hidup ketika sel lain mati secara alami.

Sel limfoma menarik banyak sel sistem kekebalan yang sehat untuk melindunginya dan membantunya tumbuh.

Sel-sel ekstra berkerumun ke dalam kelenjar getah bening dan menyebabkan pembengkakan serta gejala limfoma Hodgkin lainnya.

Baca juga: Penyakit Limfoma: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Sementara itu, ada sejumlah faktor risiko penyebab Limfoma Hodgkin yang meliputi:

  • Umur: sebagian besar kasus Limfoma Hodgkin terjadi pada anak muda usia 15-30 tahun serta orang tua usia 55 tahun ke atas.
  • Riwayat keluarga dengan Limfoma Hodgkin: memiliki kerabat sedarah dengan Limfoma Hodgkin meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini juga.
  • Laki-laki: laki-laki sejak lahir sedikit lebih mungkin mengembangkan Limfoma Hodgkin dari pada perempuan.
  • Riwayat infeksi Epstein-Barr: dalam beberapa kasus infeksi ini mengarah pada perkembangan sel Reed-Sternberg, yang merupakan sel kanker pada Limfoma Hodgkin.
  • Riwayat infeksi HIV: orang yang terinfeksi HIV memiliki peningkatan risiko Limfoma Hodgkin karena sistem kekebalan yang lemah.

Baca juga: Kanker Limfoma: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com