Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2023, 19:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa pemicu ASI seret yang perlu diketahui para wanita, yaitu dari pasokan susu yang rendah hingga kurangnya waktu menyusui.

Kebanyakan wanita tentu ingin memberikan ASI yang cukup untuk menunjang pertumbuhan sang buah hati. Namun, pada kondisi tertentu pasokan ASI bisa berkurang atau tidak lancar.

Baca juga: 8 Penyebab ASI Tidak Keluar dan Cara Mengatasinya

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab ASI seret serta caraa mengatasinya.

Pemicu ASI seret

Dikutip dari Verywell Health pada Selasa (28/2/2023), berikut beberapa penyebab ASI tidak lancar yang perlu diketahui para ibu:

  • Pasokan susu rendah

Dalam kasus tertentu, seorang wanita bisa saja memiliki pasokan ASI yang sedikit.

Biasanya, kondisi ini bisa ditangani dengan konsumsi makanan bergizi, pijat laktasi, hingga berusaha memompa payudara. Namun, ada beberapa kasus di mana ASI tetap tidak dapat keluar.

Pasokan ASI yang benar-benar rendah dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk kelelahan, stres ekstrem, operasi payudara sebelumnya, hipotiroidisme, sindrom poliklistik ovarium, obat-obatan, hingga kanker payudara.

  • Posisi menyusui tidak tepat

Posisi menyusui yang tidak tepat dapat mengakibatkan mulut bayi tidak melekat dengan baik di puting sang ibu.

Dilansir dari Medical News Today, hal terpenting dalam memahami posisi terbaik saat menyusui yaitu memastikan posisi kepala bayi menghadap ke payudara.

Bayi juga harus dapat menggerakkan kepala, leher, dan bibirnya dengan bebas.

Baca juga: Nutrisi ASI Penting untuk Perkembangan Otak Bayi

  • Terbiasa menyediakan susu formula

Terkadang, beberapa wanita memberikan susu formula, sebagai pendamping alternatif bagi si kecil.

Hal ini memang terkesan praktis, terlebih ketika ibu harus bekerja atau sebagai makanan ketika sedang berada di luar rumah.

Namun, pemberian susu formula rupanya dapat mengurangi produksi air susu ibu. Terutama jika tidak dipompa atau diperah.

  • Waktu menyusui kurang

Penyebab ASI tidak lancar lainnya yaitu waktu menyusui kurang.

Sebagian besar bayi baru lahir perlu menyusu setiap 2-3 jam sekali. Sehingga, ketika bayi tertidur dalam waktu yang lama, usahakan untuk membangunkan si kecil agar ia kembali menyusu.

Menyusui sebaiknya juga dilakukan selama 10-15 menit pada tiap sisi agar payudara segera kosong dan kembali memproduksi ASI.

Baca juga: Ketahui Posisi Menyusui Terbaik, Ibu Perlu Tahu

Kenali juga tanda-tanda bayi lapar, seperti rewel dan menangis, agar Anda tidak terlambat dalam memberikan air susu ibu.

Untuk digaris bawahi, semakin sering Anda menempelkan payudara ke mulut bayi, maka tubuh pun akan terangsang untuk memproduksi ASI yang sehat.

Para ibu mungkin perlu mengunjungi klinik laktasi atau berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi pasti yang mengakibakan ASI seret.

Cara mengatasi ASI seret

Cara terbaik untuk meningkatkn produksi ASI yaitu dengan menyusui lebih sering. Lekatkan payudara ke mulut bayi tiap 2-3 jam sekali secara rutin.

Upayakan si kecil untuk menyusu pada kedua payudara sampai benar-benar terasa kosong.

Lalu saat bayi sedang tidur, Anda bisa memompa payudara atau melakukan pemijatan payudara menggunakan jari.

Jika susu dapat keluar seluruhnya dari payudara, tubuh pun akan terstimulasi untuk kembali memproduksi ASI.

Baca juga: 10 Manfaat ASI Eksklusif bagi Kesehatan Bayi dan Ibu Menyusui

Ibu menyusui juga perlu mencukupi nutrisi yaitu dengan konsumsi makanaan tinggi protein, sayuran, buah-buahan, hingga vitamin atau suplemen yang dapat menjadi booster ASI.

Para ibu dan wanita yang sedang melakukan program kehamilan perlu mengetahui macam-macam pemicu ASI seret dan cara mengatasinya agar dapat menyusui anaknya dengan lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau