Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Susah Bangun Pagi yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 08/03/2023, 05:02 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Merasa masih sangat mengantuk, sulit membuka mata, dan lemas, sering dikeluhkan orang yang susah bangun pagi.

Kondisi ini mungkin dapat diatasi dengan mengetahui macam-macan penyebabnya.

Baca juga: 5 Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan dan Cara Melakukannya

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui beberapa penyebab susah bangun pagi yang perlu Anda ketahui

Penyebab susah bangun pagi

Kesulitan terbangun lebih pagi, rupanya bukan sekadar menikmati waktu tidur, faktor gaya hidup, kondisi medis, hingga pemakaian obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebabnya.

Dilansir dari Healthline pada Rabu (8/3/2023), berikut pemicu sulit bangun pagi:

  • Parasomnia

Parasomnia adalah gangguan tidur yang melibatkan peristiwa atau pengalaman fisik yang mengganggu tidur seseorang.

Orang yang mengalami parasomnia dapat berjalan sambil tidur, mengingau, dan mimpi buruk hingga berteriak-teriak.

  • Sleep apnea

Sleep apnea adalah kelainan yang merupakan bagian dari sleep disorder breathing syndrome yang kompleks.

Gangguan ini yang menyebabkan pernapasan berhenti sementara saat kondisi tidur.

Baca juga: 6 Cara Cepat Tidur dan Bisa Bangun Pagi

  • Kekurangan waktu tidur

Orang dewasa dikatakan memiliki waktu tidur yang cukup apabila terlelap selama 7-8 jam. Namun, sebagian memilih begadang, sehingga tidak mendapat waktu tidur yang cukup dan berkualitas.

  • Stres dan gangguan cemas

Kondisi psikis ini membuat seseorang susah memejamkan mata atau tidak bisa tidur dengan nyenyak.

  • Depresi

Orang yang mengalami depresi dapat merasakan kantuk luar biasa pada siang hari dan insomnia. Kondisi ini membuat kejiwaan bisa semakin terganggu. 

  • Gangguan tidur ritme sirkadian

Saat ritme sirkadian terganggu, kita akan mengalami gangguan tidur yang serius. Hal ini bisa dipicu karena kerja shift yang membuat waktu tidur dan bangun menjadi tidak teratur.

  • Penggunaan obat

Beberapa obat memiliki efek samping berupa menyebabkan seseorang tidur lebih lama atau sulit memejamkan mata sehingga sulit bangun pagi.

Contoh obat yang bisa mengakibatkan susah bangun pagi yaitu beta blocker, pereda nyeri dan kaku otot, hingga antidepresan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Bangun Pagi Lebih Sehat Daripada Bangun Siang?

  • Sakit kronis

Penderita penyakit kronis sering sulit untuk tidur nyenyak dan cenderung susah bangun lebih awal.

Penyebab susah bangun pagi umumnya disebabkan karena waktu tidur yang buruk atau tidak berkualitas.

Karena itu, orang yang terus menerus mengalami susah tidur sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara mengatasi kondisinya, misalnya dengan menjalani terapi atau obat-obatan medis tertentu. 

Manfaat bangun pagi

Bangun lebih awal dapat memberi manfaat, baik secara fisik maupun mental, di antaranya adalah:

  • Mempunyai waktu untuk me time dan melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga atau berkebun.
  • Punya waktu lebih banyak untuk menyiapkan sarapan. Hal ini dapat meningkatkan asupan makanan bergizi, ketimbang memasak frozen food karena terburu-buru.
  • Menyiapkan pikiran lebih dini, sehingga mudah berkonsentrasi saat bekerja, sekolah, atau melakukan aktivitas lainnya.
  • Meningkatkan kualitas tidur. Ya, bangun lebih pagi biasanya diimbangi dengan tidur lebih awal, sehingga menghindari insomnia dan gangguan tidur lainnya.

Manfaat bangun tidur pagi yang bisa kita dapatkan ada bermacam-macam. Jadi, mulailah berusaha bangun lebih awal.

Baca juga: 4 Penyebab Sakit Kepala Usai Bangun Tidur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com