Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Komplikasi Obesitas pada Anak yang Mengancam Jiwa

Kompas.com - 08/03/2023, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sementara, diabetes tipe 2 dipicu oleh gaya hidup tidak sehat, seperti makanan tinggi gula, kurang berolahraga, hingga obesitas.

Dikutip dari Yankes Kemkes, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan angka kejadian faktor risiko diabetes tipe-2 yaitu sebesar 10,8% pada anak usia 5-12 tahun yang menderita obesitas.

Obesitas dapat memicu komplikasi yang membahayakan kesehatan anak secara keseluruhan hingga mengancam jiwa.

Karena itu, orangtua perlu mengubah mindset bahwa anak gendut itu bukan lucu, melainkan bisa saja menjadi ciri-ciri obesitas yang harus segera diatasi.

Cara mencegah obesitas

Obesitas pada anak dapat dicegah dengan beberapa cara berikut:

  • ASI eksklusif

Dokter Winra memaparkan, cara mencegah obesitas yang pertama adalah dengan pemberian air susu ibu secara ekslusif hingga 6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun, disertai MPASI bergizi.

Baca juga: 15 Tanda-tanda Anak Obesitas, yang Berisiko Alami Diabetes

  • Hindari pemberian minuman manis pada bayi 12-24 bulan

Pada bayi 12-24 bulan, ayah dan ibu harus menghindarkan anak dari minuman manis, seperti jus dan susu kental manis yang berlebihan.

“Yang harus diperhatikan, orang tua tidak boleh membatasi jumlah makan tapi memastikan bahwa makanan yang tersedia sehat serta disertai buah dan sayuran," ucap dr. Winra

"Makanan selingan hanya diberikan sebanyak 2 kali dan hanya menawarkan air putih bila haus bukan minuman manis." imbuhnya.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA (K) menyebut bahwa perubahan pola makan adalah langkah pertama untuk menangani anak yang terkena obesitas.

Orangtua sebaiknya berhenti memberi makanan rendah nutrisi seperti junk food dan menggantinya dengan makanan alami (real food).

"Anak jadi lapar terus dan kebanyakan kalori karena pilihan jenis makanannya keliru (makan junk food), terlalu sering diberi makanan yang indeks glikemik tinggi atau tinggi karbohidrat, gula dan tepung," ujar dr. Piprim, dikutip dari Antara.

Piprim memberi contoh makanan yang sebaiknya dikonsumsi si kecil yaitu mengandung protein hewani. Misalnya, nasi dengan telur dadar, ikan, atau ayam.

Baca juga: ASI Cegah Bayi Alami Obesitas

  • Hindari distraksi selama makan

Membiasakan makan bersama di meja makan tanpa distraksi seperti televisi atau handphone juga perlu diterapkan orangtua agar si kecil berfokus pada makanannya.

Orangtua dapat menerapkan tips di atas sebagai pencegahan obesitas pada anak.

Selain itu, sempatkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi untuk memantau tumbuh kembang si kecil atau berdiskusi soal menu sehat untuk anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau