KOMPAS.com - Radang otak bisa terjadi hanya dengan gejala mirip flu yang sekilas terlihat ringan dan sepele.
Namun faktanya, radang otak adalah infeksi serius yang langka dan berpotensi menyebabkan kerusakan otak permanen hingga mengancam jiwa.
Penderita radang otak membutuhkan perawatan yang tepat waktu dan jangka panjang agar penyakit yang dikenal dengan istilah medis ensefalitis ini bisa sembuh.
Untuk mengenal lebih jauh penyakit ini, kenali apa itu radang otak, tanda-tanda, dan penyebabnya.
Baca juga: Ensefalitis (Radang Otak)
Dikutip dari Medical News Today, ensefalitis adalah peradangan otak yang biasanya terjadi karena infeksi virus/bakteri dan bisa juga sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang jaringan otak (autoimun).
Peradangan di otak terjadi karena upaya tubuh untuk melawan infeksi. Ensefalitis terjadi pada 1 dari 1.000 kasus campak.
Radang otak biasanya dimulai dengan demam dan sakit kepala. Gejalanya kemudian memburuk dengan cepat, yang bisa disertai dengan kejang, kebingungan, rasa mudah mengantuk, kehilangan kesadaran, dan bahkan koma.
Baca juga: Bagaimana Infeksi Toksoplasma Bisa Sebabkan Radang Otak?
Kebanyakan orang dengan radang otak ringan bisa sembuh total. Namun, penyakit ini bisa sangat serius.
Sebuah studi pada 2020 tentang semua penyebab radang otak menemukan bahwa hampir 10 persen penderitanya meninggal selama rawat inap.
Harapan hidup penderita radang otak bergantung pada berbagai faktor, meliputi penyebab, tingkat keparahan penyakit, usia, serta status kesehatannya secara menyeluruh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.