Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Gula Darah Tinggi, dari Gejala hingga Pencegahannya

Kompas.com - 12/03/2023, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Gula darah tinggi atau hiperglikemia merupakan kondisi ketika kadar glukosa seseorang berada di atas 180 mg/dl pada 2 jam setelah makan.

Gula darah tinggi yang tidak diatasi akan mengakibatkan penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, hingga stroke.

Baca juga: 7 Tanda-tanda Gula Darah Tinggi yang Sering Tidak Disadari

Pada penderita diabetes, gula darah tinggi akut membuat mereka menderita ketoasidosis diabetik yang mengancam jiwa.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang hiperglikemia.

Apa gejala gula darah tinggi?

Dilansir dari Cleveland Clinic pada Minggu (12/3/2023), tanda-tanda hiperglikemia dibagi menjadi gejala awal dan jangka panjang.

Gejala awal gula darah tinggi yaitu:

  1. Meningkatnya rasa haus (polidipsia) atau mudah lapar
  2. Peningkatan frekuensi urine (sering kencing)
  3. Sakit kepala
  4. Penglihatan kabur.

Gejala gula darah tinggi jangka panjang meliputi:

  1. Kelelahan kronis
  2. Penurunan berat badan
  3. Infeksi jamur vagina
  4. Infeksi kulit
  5. Mudah terluka, penyembuhan luka lebih lama dari biasanya.

Segera hubungi dokter dan melakukan tes gula darah jika Anda atau orang terdekat mengalami ciri-ciri gula darah tinggi seperti disebutkan di atas.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal pada Orang Sehat?

Apa penyebab gula darah tinggi?

Kenaikan kadar gula darah umumnya disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, termaasuk pola makan dan jarang gerak. Selain itu, berikut beberapa penyebab gula darah tinggi yang sebaiknya Anda ketahui:

  • Resistensi insulin

Resistensi insulin adalah penyebab gula darah tinggi yang paling umum. Hal ini terjadi ketika sel-sel di otot , lemak, dan hati Anda tidak merespons insulin secara optimal.

Saat tubuh tidak bisa merespons insulin, maka akan terjadi penumpukan glukosa di dalam darah dan memicu hiperglikemia.

Gangguan sensitivitas insulin ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, yaitu obesitas, kurang aktivitas fisik, terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak jenuh, hingga kelebihan kortisol (sindrom cushing).

  • Masalah pankreas

Penyakit pankreas seperti pankreatitis (radang pankreas), kanker pankreas, dan cystic fibrosis dapat menyebabkan hiperglikemia karena sel-sel pankreas rusak dalam kondisi ini.

Seperti diketahui, insulin diproduksi dan dilepaskan dari sel-sel pankreas.

Dengan peradangan dan kerusakan pankreas, sel-sel pankreas tidak lagi mampu memproduksi insulin yang cukup untuk mengeluarkan glukosa dari darah untuk mengontrol gula darah.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Tinggi yang Berbahaya bagi Pasien Diabetes?

  • Stres

Stres fisik akibat penyakit tertentu atau cedera, gangguan emosional akut, trauma, hingga depresi akibat pekerjaan juga bisa memicu lonjakan gula darah.

Hal ini karena tubuh Anda melepaskan hormon kortisol dan epinefrin (adrenalin). Namun, glukosa darah tinggi karena sres umumnya bersifat sementara.

  • Penyebab hiperglikemia pada pasien diabetes

Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes bisa disebabkan karena pola makan dan konsumsi obat yang tidak teratur.

Diet tinggi kaarbohidrat dan cenderung mengonsumsi makanan manis merupakan pola makan yang mengakibatkan hiperglikemia pada penderita diabetes.

Dalam hal obat, beberapa pasien mungkin melewatkan waktu pemberian insulin atau ada masalah dengan injeksi.

Jarang berolahraga atau kurang aktif secara fisik juga membuat pasien diabetes mengalami hiperglikemia.

Kenaikan gula darah tinggi pada orang sehat bisa disebabkan karena resistensi insulin (akibat pola makan, obesitas), masalah pankreas, hingga stres.

Sementara itu, pola makan tinggi karbohidrat hingga konsumsi obat yang tidak teratur dapat mengakibatkan pasien diabetes mengalami hiperglikemia.

Baca juga: Apakah Gula Darah Tinggi Menyebabkan Pusing?

Bagaimana cara mencegah gula darah tinggi?

Dilansir dari Healthline, gula darah tinggi dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:

  1. Diet rendah karbohidrat: karbohidrat akan dipecah menjadi gula sederhana dan masuk ke aliran darah. Hal ini memicu penumpukan glukosa.
  2. Kurangi asupan gula: kebanyakan orang hampir mengonsumsi 22 sendoh (88 gram) teh gula tambahan. Asupan gula semakin meningkat apabila cenderung senang mengonsumsi makanan olahan dan alkohol.
  3. Menjaga berat badan: obesitas atau kelebihan berat badan bisa memicu kenaikan gula darah dan kondisi metabolik lainnya, seperti tekanan darah tinggi, trigliserida, hingga kolesterol.
  4. Olahraga secara teratur: aktivitas fisik atau olahraga rutin minimal 30 menit per hari dapat membantu mengontrol kadar gula darah Anda.
  5. Periksa gula darah secara teratur: hiperglikemia tidak selalu menunjukkan gejala. Karena itu, kita sebaiknya rutin melakukan cek gula darah.

Setelah mengetahui gejala, penyebab, dan cara mencegah gula darah tinggi atau hiperglikemia, kita sebaiknya dapat lebih sadar untuk menerapkan gaya hidup sehat.

Kita juga memerlukan rutin cek darah secara berkala dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi tubuh secara keseluruhan.

Untuk diketahui, kadar gula darah normal atau gula darah puasa untuk orang dewasa sehat atau tanpa diabetes adalah di bawah 100 mg/dL atau berkisar antara 70-99 mg/dL.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi dengan Bumbu Dapur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau