Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Penderita Demensia Mudah Marah? Kenali 4 Penyebabnya

Kompas.com - 16/03/2023, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa pasien demensia mungkin mudah marah atau menunjukkan perilaku agresif terhadap orang di sekitarnya.

Saat marah, penderita demensia dapat menunjukkan sikap seperti mengomel, berteriak, melempar barang, mengumpat, hingga memukul orang yang menjadi sasaran kemarahannya.

Baca juga: 11 Gejala Awal Demensia yang Perlu Diwaspadai

Artikel ini akan memaparkan penyebab penderita demensia mudah marah dan cara mengatasinya.

Apa penyebab penderita demensia mudah marah?

Perilaku agresif atau kemarahan pada penderita demensia bisa dipicu karena penyakit itu sendiri dan beban emosional. Berikut beberapa penyebab penderita demensia mudah marah yang perlu Anda ketahui:

  • Susah mengenali orang sekitar

Orang dengan demensia mungkin tidak mengenali orang yang mereka cintai, seperti pasangannya, anak, keluarga, hingga sahabat.

Kondisi ini memicu perasaan kesepian, takut, cemas, hingga amarah.

Sebagai contoh, seorang wanita yang mengalami demensia berusaha menyerang suaminya karena ia takut pada pria asing yang ada di rumahnya.

  • Paranoid, khayalan atau halusinasi berlebihan

Pasien demensia juga mengalami distorsi realitas. Misalnya, seseorang mungkin mengalami kondisi seperti:

  1. Paranoid: kondisi psikologis yang ditandai dengan munculnya rasa curiga dan takut yang berlebihan.
  2. Khayalan: masalah psikis yang menunjukkan seseorang memiliki fantasi. Penderita demensia menganggap fantasi sebagai sesuatu yang nyata, bahkan meminta orang lain untuk mengakui pemikirannya.
  3. Halusinasi: persepsi sensori salah yang terjadi tanpa adanya rangsangan yang nyata, substansial dan berasal dari luar ruang nyatanya. Halusinasi membuat seseorang mendengar, merasa, mencium, atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Baca juga: Sering Menyerang Kalangan Lansia, Bisakah Demensia pada Usia Muda?

Penderita demensia yang mengalami paranoid, khayalan, dan halusinasi bisa mengamuk hanya demi meyakinkan orang sekitar bahwa apa yang dipikirkannya adalah sesuatu yang nyata.

Karena itu, pasien demensia yang mengalami paranoid, khayalan atau halusinasi perlu dikonsultasikan dengan ahli jiwa dan mendapat penanganan.

  • Asupan makanan yang buruk

Pola makan buruk dan kurang bergizi menyebabkan pasien demensia mengalami penurunan berat badan. Tak hanya itu, penderita juga dapat mengalami ledakan amarah dan impuls agresif.

Karena itu, pastikan untuk memberi asupan makanan yang tepat dan bernutrisi jika Anda memiliki anggota keluarga yang mengidap demensia.

  • Kesulitan berkomunikasi

Demensia mempengaruhi kemampuan komunikasi penderitanya. Hal itu mengakibatkan pasien kesulitan menyampaikan keinginannya dan memahami percakapan orang lain.

Masalah komunikasi mengakibatkan penderita demensia sering salah paham atau cekcok dengan orang di sekitarnya.

Setelah mengetahui penyebab kemarahan pada penderita demensia, Anda dapat lebih cepat menentukan sikap.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau