KOMPAS.com - Obat asam urat bekerja untuk mengurangi serangan nyeri dan mencegah kerusakan sendi permanen.
Mengutip HealthDirect, penderita asam urat perlu minum setiap hari, baik ada serangan nyeri atau tidak.
Namun, semua obat asam urat ada kemungkinan menimbulkan efek samping. Itu perlu Anda diskusikan dengan dokter yang menangani Anda, tentang manfaat dan potensi efek samping obat.
Artikel ini akan mengulas secara ringkas macam obat asam urat dan potensi efek sampingnya untuk kesehatan.
Baca juga: Cek Kadar Asam Urat Anda, Apakah Berada pada Batas Aman?
Disari dari Healthline dan Mayo Clinic, berikut macam obat asam urat dan potensi efek sampingnya yang perlu diperhatikan:
NSAID termasuk pilihan umum untuk mengobati asam urat. Beberapa jenis obat NSAID yang dijual bebas untuk asam urat, seperti:
Sementara, NSAID resep yang lebih kuat seperti:
Ada pun NSAID memiliki potensi efek samping obat, seperti sakit perut, pendarahan dan ulkus.
Baca juga: Komplikasi Penyakit Asam Urat yang Tidak Bisa Dianggap Enteng
Dokter juga umum merekomendasikan kolkisina untuk mengobati asam urat. Ini obat antiinflamasi yang efektif mengurangi nyeri asam urat.
Kolkisina ini meliputi:
Namun, efektivitasnya juga memiliki potensi efek samping obat, seperti mual, muntah, dan diare.
Baca juga: Panduan Makan untuk Penderita Penyakit Asam Urat
Obat kortikosteroid dapat mengontrol peradangan dan nyeri asam urat.
Kortikosteroid tersedia dalam bentuk pil atau dapat disuntikkan ke persendian Anda.
Contoh obat ini adalah Prednison. Prednison adalah kortikosteroid yang paling sering diresepkan.
Obat ini adapat diminum atau disuntikkan ke sendi yang terkena untuk menghilangkan rasa sakit dan peradangan asam urat.