Ini juga berlaku untuk produk daging babi yang dimasak dan kemudian dibiarkan terbuka dalam waktu yang cukup lama.
Beberapa patogen yang sering terdapat pada daging babi antara lain Listeria, E. coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus. Bakteri ini terutama ditemukan pada daging babi mentah.
Yersinia enterocolitica adalah bakteri lain yang menyebabkan infeksi jenis gastroenteritis, yang paling sering terjadi akibat memakan produk daging babi mentah atau setengah matang.
Bakteri tersebut bahkan dapat bertahan hidup saat daging disimpan dalam lemari es.
Dalam laman Healthline, disebutkan bahwa daging babi adalah mengandung zat karsinogenik terbesar karena kandungan nitrit dan nitratnya yang tinggi, terutama pada daging bai yang digoreng atau diolah menjadi sosis.
Selain itu, daging babi juga tinggi lemak yang dapat mengubah vitamin c menjadi nitrosamin (zat pemicu kanker).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.