Asma yang parah bisa mencegah pasokan oksigen yang masuk ke paru-paru. Akibatnya, pernapasan pun terhenti.
Kondisi ini bisa cepat memburuk jika pasien tidak mendapatkan perawatan medis dengan segera. Oleh karena itu, serangan asma parah bisa dianggap sebagai kondisi darurat medis.
Di antara penyebab kematian akibat serangan asma, 65 persen kasus dipengaruhi oleh faktor pasien yang dapat dihindari, misalnya:
Data Global Allergy & Airways menemukan bahwa 45 persen pasien asma meninggal sebelum mereka mencari bantuan medis atau sebelum perawatan medis darurat diberikan.
Hampir seperempat dari mereka yang meninggal karena asma parah pernah ke unit gawat darurat rumah sakit karena asma setidaknya sekali dalam setahun sebelumnya.
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Kita Menderita Asma
Memahami tanda-tanda terjadinya serangan asma sangat penting untuk mengambil tindakan dengan cepat.
Tanda-tanda serangan asma parah, di antaranya mengi, batuk, sulit bernapas, dada sesak, dan nyeri dada.
Kadang-kadang gejala asma yang parah bisa menjadi lebih buruk atau lebih sering sebelum serangan asma yang parah terjadi.
Misalnya, Anda merasa bahwa gejala asma lebih mengganggu kehidupan sehari-hari atau aktivitas biasa Anda, atau Anda mungkin perlu menggunakan inhaler lebih sering dari biasanya.
Anda juga bisa merasakan gejala asma yang buruk di malam hari.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.