Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2023, 12:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Diet flexitarian mungkin jarang Anda dengar. Tapi, pola makan dalam diet ini sebenarnya mirip dengan pola makan vegetarian.

Namun, Anda masih bisa mengonsumsi produk hewani, seperti telur, ikan, daging, susu, dalam jumlah terbatas.

Diet flexitarian terbukti dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2.

Namun, manfaat tersebut akan maksimal jika menerapkan pola diet flexitarian dengan tepat. Jika kita keliru melakukannya, kita bisa mengalami kekurangan nutrisi.

Baca juga: Andien Pilih Flexitarian Diet karena Intoleransi Laktosa

Cara melakukan diet flexitarian

Sama seperti namanya, pola diet ini sangat fleksibel. Kita hanya perlu berfokus pada konsumsi makanan berbasis nabati dan mengontrol berapa banyak produk hewani yang kita konsumsi.

Ada tiga tahapan dasar yang bisa kita coba untuk menerapkan pola diet flexitarian. Berikut langkah menerapkan pola diet flexitarian:

  • Tahap 1

Saat Anda pertama kali memulai diet flexitarian, Anda disarankan untuk tidak makan daging dua hari dalam seminggu.

Pada tahap awal Anda harus menjaga konsumsi daging secara keseluruhan tidak lebih dari 28 ons seminggu selama lima hari Anda mengkonsumsinya.

  • Tahap 2

Saat Anda menjalani diet dan terbiasa makan lebih banyak buah dan sayuran, fokuslah untuk mengikuti diet vegetarian penuh tiga hingga empat hari seminggu.

Jangan mengkonsumsi lebih dari 18 ons daging selama sisa minggu ini.

  • Tahap 3

Ikuti diet vegetarian selama lima dari tujuh hari dalam seminggu.

Pada dua hari Anda mengkonsumsi daging, jangan makan lebih dari 9 ons total.

Tujuan keseluruhan dari diet flexitarian ini adalah makan lebih banyak makanan nabati yang bergizi dan lebih sedikit daging.

Saat Anda memasukkan daging ke dalam makanan Anda, pilihlah daging sapi, ayam, atau daging merah organik.

Anda juga disarankan untuk selalu memilih potongan yang daging yang minim lemak.

Dalam diet ini, Anda juga bisa mengonsumsi ikan kapan pun. Namun, Anda harus memastikan bahwa asupan protein yang Anda konsumsi sebagian besar harus berasal dari protein nabati.

Baca juga: Apakah Diet Detoksifikasi Aman untuk Kesehatan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com