KOMPAS.com - Penderita hipertensi diimbau untuk mengurangi asupan garam. Namun, mengapa penderita hipertensi perlu diet garam?
Sodium di dalam garam memang salah satu nutrisi yang membantu mendukung fungsi tubuh.
Namun, mengonsumsi terlalu banyak garam akan memicu retensi cairan dan mengganggu aliran darah.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini dan cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi garam.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Hipertensi, Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Menurut penelitian yang dimuat di dalam Jurnal Nutrients pada 2019, konsumsi garam bisa meningkatkan tekanan darah sehingga memicu hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
Konsumsi garam bisa memicu retensi cairan atau penumpukan cairan yang berlebihan di dalam jaringan tubuh.
Ginjal akan kesulitan untuk mengurangi jumlah cairan di dalam tubuh. Akibatnya, cairan tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah dan meningkatkan volume aliran darah.
Kondisi ini akan memicu kenaikan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi pada beberapa orang.
Ketika seseorang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, pembuluh darah akan mengeras dan menyempit.
Akibatnya, aliran darah dan oksigen yang disalurkan ke organ tubuh akan berkurang.
Jantung akan bekerja lebih keras dan meningkatkan tekanan darah serta memicu gagal jantung hingga stroke.
Baca juga: 24 Penyebab Hipertensi, Ada Faktor Kebiasaan dan Penyakit Kronis
Menurut American Heart Association, konsumsi garam per hari yang disarankan adalah kurang dari 2,300 mg dan kurang dari 1,500 mg untuk orang dewasa serta penderita hipertensi.
Mengurangi asupan garam bisa mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Ada beberapa cara mengurangi garam yang bisa dicoba, seperti:
Dengan mengetahui alasan mengapa penderita hipertensi perlu diet garam, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Mengurangi konsumsi garam per hari adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah secara alami sehingga risiko penyakit jantung dan stroke juga akan berkurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.