KOMPAS.com - Merokok dapat merusak hampir setiap organ dalam tubuh dan berdampak buruk bagi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Mengutip Better Health, merokok adalah kebiasaan buruk penyebab berbagai penyakit kronis yang menyebabkan kematian.
Hal itu karena rokok yang dibakar mengandung sekitar 7.000 bahan kimia.
Baca juga: Waspadai, Ini Bahaya Merokok untuk Kebugaran Tubuh
Beberapa senyawa tersebut aktif secara kimiawi dan memicu perubahan besar dan merusak dalam tubuh.
Selain itu, diketahui ada lebih dari 70 bahan kimia penyebab kanker (sifat karsinogenik) dalam rokok.
Sementara itu, hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 yang diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terjadi penambahan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang, yaitu dari 60,3 juta pada 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada 2021.
Artikel ini akan menunjukkan macam organ tubuh yang dapat rusak karena efek merokok.
Baca juga: 7 Bahaya Merokok bagi Ibu Hamil
Disari dari Medical News Today dan Better Health, berikut macam kerusakan organ karena efek merokok:
Efek merokok dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke 2-4 kali. Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian.
Salah satu cara stroke dapat menyebabkan kerusakan otak adalah melalui aneurisma otak, yang terjadi ketika dinding pembuluh darah melemah dan menimbulkan tonjolan.
Bahan kimia dalam asap rokok meningkatkan kemungkinan munculnya masalah jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskular), meliputi:
Rokok dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, sehingga mengurangi aliran darah, meningkatkan tekanan darah, dan mempercepat detak jantung.
Kondisi itu mempersulit Anda untuk aktif bergerak atau olahraga. Kurangnya olahraga semakin meningkatkan risiko masalah kesehatan.
Perokok yang merokok 5 batang atau kurang dalam sehari dapat mengembangkan tanda-tanda awal penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Mengapa Merokok Menyebabkan Impotensi?
Merokok merusak tulang dengan mengurangi kepadatannya, membuat tulang lebih lemah dan rapuh.
Kebiasaan buruk ini juga dapat mengganggu penyembuhan tulang setelah patah tulang.
Namun, para peneliti belum yakin apakah kerusakan tulang merupakan efek langsung dari merokok atau efek tidak langsung dari risiko lain merokok.
Sistem imun tubuh kita berfungsi untuk melindungi diri dari infeksi penyakit.
Namun, merokok justru mengurangi fungsi kekebalan tubuh dan menyebabkan peradangan pada tubuh.
Ini dapat menyebabkan kondisi autoimun, seperti:
Merokok juga terkait dengan diebetes tipe 2.
Baca juga: Merokok Rusak Sperma dan Pengaruhi Kesuburan, Kok Bisa?
Paru-paru adalah organ utama yang akan terkena dampak buruk merokok.
Kebiasaan buruk ini dapat berdampak pada paru-paru dalam beberapa cara, yang paling umum adalah rokok merusak saluran udara dan kantung udara (alveoli) di paru-paru.
Berikut 3 masalah paru-paru yang paling umum disebabkan oleh merokok:
Penyakit paru-paru lain yang disebabkan oleh merokok antara lain radang paru-paru, asma, dan tuberkulosis.
Efek merokok dapat memengaruhi kesehatan mulut, seperti:
American Dental Association (ADA) menyatakan bahwa merokok meningkatkan risiko penyakit gusi, yang dapat menambah halitosis.
Baca juga: Berhenti Merokok, Cara Penderita Kanker Paru-paru Kurangi Risiko
Merokok bisa juga memengaruhi organ reproduksi dan kesuburan pria maupun wanita.
Berikut macam masalah reproduksi karena efek merokok:
Jika wanita merokok saat hamil, sejumlah risiko pada bayi meningkat sebagai berikut:
Baca juga: Apakah Paru-paru Perokok Kembali Normal Setelah Berhenti Merokok?
Merokok dapat menyebabkan jumlah oksigen yang mencapai kulit berkurang.
Pada organ kulit, dampak buruk merokok dapat menyebabkan hal berikut:
Kebiasaan buruk ini mengurangi kecepatan kulit sembuh dari luka, meningkatkan risiko infeksi kulit, dan meningkatkan keparahan kondisi kulit, termasuk psoriasis.
Berhenti merokok dapat mengurangi risiko kerusakan organ dan kematian secara signifikan.
Risiko kesehatan semakin menurun, ketika Anda semakin lama berhenti merokok.
Faktanya, beberapa penelitian mengatakan bahwa berhenti merokok sebelum usia 40 tahun mengurangi risiko kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok sekitar 90 persen.
Baca juga: Berhenti Merokok untuk Terhindar dari Berbagai Ancaman Penyakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.