Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Macam Kerusakan Organ karena Efek Merokok yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 26/05/2023, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Merokok dapat merusak hampir setiap organ dalam tubuh dan berdampak buruk bagi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Mengutip Better Health, merokok adalah kebiasaan buruk penyebab berbagai penyakit kronis yang menyebabkan kematian.

Hal itu karena rokok yang dibakar mengandung sekitar 7.000 bahan kimia.

Baca juga: Waspadai, Ini Bahaya Merokok untuk Kebugaran Tubuh

Beberapa senyawa tersebut aktif secara kimiawi dan memicu perubahan besar dan merusak dalam tubuh.

Selain itu, diketahui ada lebih dari 70 bahan kimia penyebab kanker (sifat karsinogenik) dalam rokok.

Sementara itu, hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 yang diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terjadi penambahan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang, yaitu dari 60,3 juta pada 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada 2021.

Artikel ini akan menunjukkan macam organ tubuh yang dapat rusak karena efek merokok.

 

Baca juga: 7 Bahaya Merokok bagi Ibu Hamil

Bagaimana merokok memengaruhi kesehatan organ tubuh?

Disari dari Medical News Today dan Better Health, berikut macam kerusakan organ karena efek merokok:

  • Otak

Efek merokok dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke 2-4 kali. Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian.

Salah satu cara stroke dapat menyebabkan kerusakan otak adalah melalui aneurisma otak, yang terjadi ketika dinding pembuluh darah melemah dan menimbulkan tonjolan.

  • Jantung dan pembuluh darah

Bahan kimia dalam asap rokok meningkatkan kemungkinan munculnya masalah jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskular), meliputi:

    • Aterosklerosis
    • Penyakit jantung koroner
    • Serangan jantung
    • Stroke

Rokok dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, sehingga mengurangi aliran darah, meningkatkan tekanan darah, dan mempercepat detak jantung.

Kondisi itu mempersulit Anda untuk aktif bergerak atau olahraga. Kurangnya olahraga semakin meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Perokok yang merokok 5 batang atau kurang dalam sehari dapat mengembangkan tanda-tanda awal penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Mengapa Merokok Menyebabkan Impotensi?

  • Tulang

Merokok merusak tulang dengan mengurangi kepadatannya, membuat tulang lebih lemah dan rapuh.

Kebiasaan buruk ini juga dapat mengganggu penyembuhan tulang setelah patah tulang.

Namun, para peneliti belum yakin apakah kerusakan tulang merupakan efek langsung dari merokok atau efek tidak langsung dari risiko lain merokok.

  • Sistem imun tubuh

Sistem imun tubuh kita berfungsi untuk melindungi diri dari infeksi penyakit.

Namun, merokok justru mengurangi fungsi kekebalan tubuh dan menyebabkan peradangan pada tubuh.

Ini dapat menyebabkan kondisi autoimun, seperti:

    • Penyakit Crohn
    • Artritis reumatoid
    • Kolitis ulseratif
    • Lupus eritematosus sistemik

Merokok juga terkait dengan diebetes tipe 2.

Baca juga: Merokok Rusak Sperma dan Pengaruhi Kesuburan, Kok Bisa?

  • Paru-paru

Paru-paru adalah organ utama yang akan terkena dampak buruk merokok.

Kebiasaan buruk ini dapat berdampak pada paru-paru dalam beberapa cara, yang paling umum adalah rokok merusak saluran udara dan kantung udara (alveoli) di paru-paru.

Berikut 3 masalah paru-paru yang paling umum disebabkan oleh merokok:

    • Penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK): penyakit parau-paru jangka panjang, yang menyebabkan mengi, sesak napas, dan dada sesak.
    • Bronkitis kronis: saluran udara menghasilkan terlalu banyak lendir. Ini menyebabkan batuk berkepanjangan dan saluran udara meradang.
    • Emfisema: jenis PPOK yang mengurnagi jumlah alveoli dan merusak dinding di antaranya.

Penyakit paru-paru lain yang disebabkan oleh merokok antara lain radang paru-paru, asma, dan tuberkulosis.

  • Mulut

Efek merokok dapat memengaruhi kesehatan mulut, seperti:

    • Bau mulut atau halitosis
    • Gigi bernoda
    • Mulut kering
    • Indra pengecap berkurang

American Dental Association (ADA) menyatakan bahwa merokok meningkatkan risiko penyakit gusi, yang dapat menambah halitosis.

Baca juga: Berhenti Merokok, Cara Penderita Kanker Paru-paru Kurangi Risiko

  • Reproduksi

Merokok bisa juga memengaruhi organ reproduksi dan kesuburan pria maupun wanita.

Berikut macam masalah reproduksi karena efek merokok:

    • Jumlah sperma lebih rendah
    • Persentase sperma cacat lebih tinggi
    • Kerusakan genetik pada sperma
    • Impotensi, yang mungkin disebabkan oleh bahan kimia rokok masuk pada aliran darah yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah penis
    • Berkurangnya kesuburan, ketidakteraturan siklus haid, atau tidak adanya haid
    • Menopause mencapai satu atau dua tahun lebih cepat
    • Peningkatan risiko kanker serviks

Jika wanita merokok saat hamil, sejumlah risiko pada bayi meningkat sebagai berikut:

    • Peningkatan risiko keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur
    • Paru-paru bayi yang lebih lemah
    • Berat badan lahir rendah (BBLR), yang mungkin memiliki efek seumur hidup pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Berat lahir rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes di masa dewasa
    • Peningkatan risiko celah langit-langit dan bibir sumbing
    • Peningkatan risiko attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Baca juga: Apakah Paru-paru Perokok Kembali Normal Setelah Berhenti Merokok?

  • Kulit

Merokok dapat menyebabkan jumlah oksigen yang mencapai kulit berkurang. 

Pada organ kulit, dampak buruk merokok dapat menyebabkan hal berikut:

    • Kerutan wajah, terutama di sekitar bibir
    • Kelopak mata longgar
    • Pewarnaan kulit tidak merata, seperti nada kuning atau abu-abu
    • Kulit kering dan kasar
    • Menguningnya jari dan kuku sementara

Kebiasaan buruk ini mengurangi kecepatan kulit sembuh dari luka, meningkatkan risiko infeksi kulit, dan meningkatkan keparahan kondisi kulit, termasuk psoriasis.

Berhenti merokok dapat mengurangi risiko kerusakan organ dan kematian secara signifikan.

Risiko kesehatan semakin menurun, ketika Anda semakin lama berhenti merokok.

Faktanya, beberapa penelitian mengatakan bahwa berhenti merokok sebelum usia 40 tahun mengurangi risiko kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok sekitar 90 persen.

Baca juga: Berhenti Merokok untuk Terhindar dari Berbagai Ancaman Penyakit

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com