Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Arya Tjipta, Sp. B.P.R.E., Subsp.K.M(K)
Dokter

Dokter Spesialis Bedah Plastik

Sunat dalam Perspektif Medis: Mengungkap Fakta dan Mitos

Kompas.com - 27/05/2023, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SIRKUMSISI (khitan/sunat) merupakan praktik pengangkatan kulit selubung (prepusium) yang menutupi ujung penis. Praktik ini umum dilakukan karena alasan agama, budaya, atau kesehatan.

Sirkumsisi kerap menjadi topik perdebatan, terutama dalam konteks sirkumsisi pada anak perempuan yang dianggap kontroversial dan di beberapa negara dilarang.

Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai sirkumsisi, mulai dari definisi, prosedur, manfaat, risiko, hingga kontroversi yang menyertainya.

Sirkumsisi berasal dari kata Latin "circumcisio" yang berarti memotong sekeliling. Dalam konteks medis, sirkumsisi adalah prosedur pembedahan yang mengangkat prepusium atau kulit selubung yang menutupi ujung penis (glans).

Sirkumsisi pada laki-laki umumnya dilakukan pada bayi, anak-anak, atau bahkan dewasa.

Prosedur Sirkumsisi

Sirkumsisi pada laki-laki biasanya dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih dengan menggunakan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit.

Prepusium akan dipisahkan dari glans penis, kemudian dipotong dan diangkat. Luka yang terbentuk akan dijahit menggunakan benang yang dapat larut atau dibiarkan sembuh dengan sendirinya. Proses penyembuhan biasanya memakan waktu sekitar 7-10 hari.

Terdapat beberapa teknik dan metode yang digunakan dalam sirkumsisi, di antaranya:

  1. Metode Klamp (klem)
  2. Metode Tindasan (Forceps-guided method)
  3. Metode Dorsal Slit
  4. Metode Sleeve
  5. Sirkumsisi Laser
  6. Metode Ring

Setiap metode sirkumsisi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan pilihan metode yang tepat sangat bergantung pada situasi dan kebutuhan individu.

Keputusan mengenai metode mana yang akan digunakan sebaiknya didasarkan pada konsultasi dengan dokter atau tenaga medis berpengalaman.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih metode sirkumsisi meliputi:

  1. Umur pasien: Beberapa metode mungkin lebih sesuai untuk bayi atau anak-anak, sementara metode lain mungkin lebih baik untuk orang dewasa.
  2. Kondisi prepusium: Kasus seperti fimosis atau parafimosis memengaruhi metode yang paling cocok untuk sirkumsisi.
  3. Keahlian dokter: Tergantung pada keahlian dan pengalaman dokter yang melakukan prosedur, metode yang dipilih mungkin berbeda.
  4. Biaya dan akses ke peralatan: Metode seperti sirkumsisi laser mungkin lebih mahal dan memerlukan peralatan khusus yang tidak tersedia di semua fasilitas kesehatan.

Hal yang penting dalam memilih metode sirkumsisi adalah memastikan bahwa dokter atau tenaga medis yang melakukan prosedur memiliki pengalaman yang cukup dan memahami risiko serta manfaat dari setiap teknik.

Sebelum melakukan sirkumsisi, bicarakan dengan dokter Anda tentang metode yang paling cocok untuk situasi Anda, serta apa yang dapat diharapkan sebelum, selama, dan setelah prosedur.

Dokter juga akan menjelaskan langkah-langkah perawatan pascaoperasi untuk memastikan penyembuhan yang tepat dan mengurangi risiko komplikasi.

Manfaat dan risiko Sirkumsisi

Beberapa manfaat sirkumsisi menurut penelitian meliputi:

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau