Melihat kondisi Indonesia yang masih menghadapi tantangan distribusi dokter yang tidak merata, pengembangan kompetensi telemedisin pada mahasiswa kedokteran akan memberikan manfaat yang signifikan. Dengan adanya kompetensi ini, para calon dokter berpotensi membantu mengatasi kesenjangan akses pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan meningkatkan kualitas pelayanan melalui telemedisin.
Baca juga: Layanan Telemedisin Dikeluhkan Lambat, Ini Respons Kemenkes
Kompetensi yang juga perlu ditumbuhkan adalah pengembangan jiwa technopreneurship kesehatan. Dengan masih luasnya ruang pengembangan telemedisin, memadukan inovasi telemedisin dalam konteks riset juga potensial. Dengan demikian, mahasiswa tertarik untuk mengembangkan riset serta evaluasi untuk mengkaji kelemahan dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas praktik telemedicine yang ada.
Selain itu, penting juga untuk dicatat bahwa telemedisin dapat memfasilitasi telekonsultasi lintas negara. Hal ini menjadi relevan mengingat masih tingginya masyarakat Indonesia yang menggunakan layanan kesehatan di luar negeri.
Sayangnya, aturan rinci mengenai berbagai aspek telemedisin, termasuk untuk telekonsultasi lintas negeri belum tersedia. Upaya pemerintah yang sedang mengusulkan RUU Kesehatan memberi kesempatan pengaturan praktik telemedisin yang lebih luas untuk memberikan pelindungan, jaminan pelaksanaan (dalam konteks Jaminan Kesehatan Nasional), ragam praktik telemedisin, standar mutu, ekosistem penyelenggara layanan telemedisin sampai dengan ruang inovasi dan risetnya.
Dengan perkembangan pesat telemedisin dan tantangan distribusi dokter yang tidak merata di Indonesia, pentingnya kompetensi telemedisin dalam kurikulum pendidikan dokter menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. Mahasiswa kedokteran perlu dilengkapi dengan pengetahuan, keterampilan, dan etika yang diperlukan untuk mempraktikkan telemedisin secara efektif.
Inovasi pembelajaran terkait telemedisin dapat dilakukan oleh berbagai program pendidkan kedokteran yang selanjutnya dapat dievaluasi untuk direkomendasikan kepada kementerian terkait (Kesehatan dan Pendidikan).
Sebagai layanan jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi, penting bagi pemerintah dan instansi terkait untuk memastikan tersedianya infrastruktur komunikasi yang memadai secara merata untuk mendukung penerapan telemedisin di seluruh wilayah Indonesia.
Keandalan jaringan internet dan kecepatan akses menjadi faktor kunci dalam kesuksesan implementasi telemedisin. Semoga semangat pengembangan telemedisin tetap terjaga, tidak luntur oleh kasus korupsi pengadaan jaringan komunikasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika baru-baru ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya