KOMPAS.com - Neuropati sering kali tidak mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, sehingga komplikasi terjadi.
Neuropati adalah kerusakan saraf, yang bisa memengaruhi jenis saraf apa saja, sensorik, motorik, dan otonom.
Jenis neuropati pun beragam. Paling umum adalah neuropati perifer, yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang.
Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati, Penyebab, dan Tanda-tandanya
Prof. Rainer Freynhagen, Kepala Departemen Anestesiologi, Perawatan Intensif, dan Pengobatan Nyeri di Rumah Sakit Benedictus Tutzing & Feldafing Jerman mengatakan bahwa sekitar 10 persen dari masyarakat di seluruh dunia telah terkena gejala neuropati.
Namun, 50 persen dari mereka tidak mendapatkan pengobatan dengan cukup baik.
"Berbagai studi yang saat ini dipublikasikan di berbagai negara menunjukkan bahwa 80 persen pasien tetap tidak didiagnosis dan tidak diobati," kata Prof. Freynhagen dalam acara "Demystifying Neuropathy Forum" pada Jumat (19/5/2023).
Akibatnya, komplikasi dapat terjadi yang menyebabkan penurunan kualitas hidup secara signifikan, meliputi aspek kehidupan sosial dan kerja.
Artikel ini akan mengulas secara ringkas macam komplikasi neuropati.
Baca juga: 6 Jenis Neuropati yang Menyebabkan Nyeri dan Lemah Otot
Mengutip Everyday Health, berikut macam komplikasi neuropati yang harus diwaspadai:
Sejumlah komplikasi yang terkait dengan neuropati berasal dari hilangnya sensasi.
Mungkin terasa menyenangkan, jika tidak bisa merasakan rasa sakit. Namun, itu justru berbahaya.
Peter Highlander, DPM, dari Rumah Sakit Bellevue di Bellevue, Ohio mengatakan bahwa rasa sakit adalah mekanisme perlindungan.
Jika sensasi berkurang pada kaki, dapat menyebabkan Anda mudah mengalami luka atau ulkus. Ini umum terjadi pada penderita neuropati diabetik.
Baca juga: 12 Penyebab Neuropati yang Harus Diwaspadai
Luka terbuka terkait neuropati yang tidak ditangani dengan benar secara medis dapat menyebabkan infeksi tulang.
Komplikasi neuropati setelah itu yang dapat terjadi adalah gangren.
Ini adalah masalah yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh kematian jaringan yang terluka.
Jika diketahui dengan cepat, gangren dapat diobati dengan antibiotik dan pembedahan. Jika masalahnya sudah parah, amputasi bisa dilakukan.
Ini masalah umum diantara penderita diabetes yang mengembangkan neuropati.
Terkadang kerusakan saraf dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk mengontrol sirkulasi darah dan detak jantung, suatu kondisi yang disebut neuropati otonom kardiovaskular (cardiovascular autonomic neuropathy/CAN).
CAN dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk berolahraga atau aktif bergerak. Ini juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi) yang membuat Anda merasa pusing atau pingsan saat berdiri.
CAN berpotensi mengancam jiwa.
Baca juga: Apakah Neuropati Perifer Mengancam Jiwa?
Kerusakan saraf otonom dapat memengaruhi pencernaan Anda.
Gastroparesis adalah bentuk neuropati perifer diabetik di mana perut terlalu lama untuk dikosongkan.
Akibat dari komplikasi neuropati ini, Anda akan mengalami gejala, seperti mulas, mual, muntah makanan yang tidak tercerna, cepat kenyang saat makan, penurunan berat badan, perut kembung, kadar gula darah tidak menentu, dan kekurangan nafsu makan.
Salah satu kemungkinan komplikasi neuropati adalah kelainan bentuk sendi dan tulang ekstremitas bawah yang disebabkan oleh kondisi yang disebut Charcot neuropathic osteoarthropathy (disingkat Charcot).
Neuropati motorik ini terjadi ketika persendian tidak dapat merespons dengan baik terhadap gaya yang diberikan padanya karena sinyal saraf yang terganggu.
Kurangnya koordinasi dan peradangan yang diakibatkannya dapat menciptakan fraktur mikro yang menumpuk seiring waktu dan menghancurkan integritas struktural kaki dan anggota tubuh, menyebabkan kelainan bentuk dan dislokasi.
Baca juga: 18 Tanda-tanda Neuropati Perifer yang Harus Diwaspadai
Kerusakan saraf dapat berupa hilangnya kontrol kandung kemih, yang menyebabkan kandung kemih terlalu aktif, kandung kemih kurang aktif, atau inkontinensia.
Neuropati diabetik adalah penyebab paling umum dari kondisi ini.
Kunci untuk mencegah komplikasi neuropati adalah mengatasi kondisi yang mendasarinya dan mencari pengobatan lebih awal.
"Banyak yang tidak menyadari bahwa diagnosis dini dapat menghasilkan pengobatan yang maksimal dan kerusakan saraf dapat diperbaiki, jika kerusakan saraf belum terlalu parah," kata Aalok Agrawal, Wakil Presiden Senior P&G Health, Asia, India, Timur Tengah & Afrika.
Ketika neropati sudah mengalami komplikasi, itu dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, kehidupan sosial, dan kehidupan kerja.
Misalnya, komplikasi neuropati perifer pada orang dengan diabetes (neuropati perifer diabetik) menyebabkan 59 persen penderitanya menjadi kurang produktif dalam bekerja.
Baca juga: Cara untuk Mendiagnosis Neuropati Diabetik yang Penting Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.