Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2023, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak gejala neuropati perifer yang berbeda tergantung jenisnya. 

Mengutip Cleveland Clinic, neuropati perifer adalah kondisi di mana terdapat kerusakan pada saraf tepi (perifer) atau di luar dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang).

Saraf perifer memiliki sistem yang terdiri dari semua saraf lain di tubuh Anda. Itu termasuk saraf yang menghubungkan sumsum tulang belakang dan otak dengan seluruh tubuh.

Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati Perifer, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Sehingga, kerusakan saraf tepi dapat memengaruhi satu saraf, sekelompok saraf yang berhubungan, atau banyak saraf di banyak tempat di seluruh tubuh Anda.

Semenatara, gejala neuropati perifer bergantung pada jenis sinyal saraf yang terpengaruh dan beberapa jenis sinyal mungkin terlibat.

Mengutip Healthline, jenis saraf yang memiliki kerja sinyal berbeda, meliputi:

  • Saraf motor: saraf ini bertanggung jawab membawa sinyal perintah dari otak untuk pergerakan otot, seperti berjalan, berbicara, atau menggunakan tangan atau lengan Anda.
  • Saraf sensori: saraf ini bertanggung jawab mengubah informasi dari dunia luar menjadi sinyal saraf (informasi sensorik), seperti rasa panas, dingin, sentuhan, atau nyeri
  • Saraf otonom: saraf ini bertanggung jawab menggerakan fungsi tubuh secara otomatis tanpa perlu dipikirkan atau disadari. Ini seperti terjadinya proses pernapasan, pencernaan, dan detak jantung.

Artikel ini akan mengulas secara ringkas macam tanda-tanda neuropati perifer yang harus diwaspadai.

 

Baca juga: Waspadai Diabetes Faktor Risiko Utama Neuropati Perifer

Apa saja tanda-tanda neuropati perifer?

Dikutip dari Healthline dan Cleveland Clinic, neuropati perifer dapat memengaruhi satu, dua, atau ketiga kelompok saraf yang dibedakan berdasarkan fungsinya.

Kerusakan saraf yaang memengaruhi satu saraf saja, disebut sebagai mononueropati.

Tanda-tanda neuropati perifer muncul berbeda berdasarkan jenis kerusakannya.

Tanda-tanda neuropati perifer yang memengaruhi saraf motorik, meliputi:

  • Kram otot
  • Berkedut
  • Otot melemah
  • Kelumpuhan
  • Atrofi otot: hilangnya koneksi saraf yang menyebabkan ukuran otot menyusut dan melemah.

Baca juga: Diagnosis Neuropati Perifer yang Terlambat Hambat Pengobatan

Tanda-tanda neuropati perifer yang memengaruhi saraf sensorik, meliputi:

  • Kesemutan atau sensai ditusuk-tusuk
  • Mati rasa
  • Hilangnya sensasi rasa nyeri, panas, atau dingin
  • Peningkatan rasa sakit yang berlebihan, seperti merasa sakit hanya karena sentuhan ringan
  • Rasa nyeri yang tajam atau terasa membakar
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi antara tangan dan kaki

Baca juga: Tanda-tanda Neuropati Perifer pada Penderita Diabetes

Tanda-tanda neuropati perifer yang memengaruhi saraf otonom, meliputi:

  • Tekanan darah berubah yang bisa menyebabkan pusing dan pingsan
  • Detak jantung cepat
  • Berkeringat terlalu banyak atau sedikit
  • Kembung atau bersendawa
  • Masalah usus, seperti hilangnya kontrol usus yang bisa menyebabkan sembelit atau diare
  • Masalah kandung kemih, seperti kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya
  • Disfungsi seksual

Tanda-tanda neuropati perifer tersebut dapat menimbulkan masalah untuk Anda beraktivitas sehari-hari, seperti kesulitan berjalan atau tidur karena nyeri pada kaki.

Gejala neuropati di atas juga bisa menandakan masalah kesehatan lain, jadi penting untuk mendapatkan diagnosis tepat dari dokter ahli.

Sehingga, kondisi kesehatan Anda dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat juga.

Baca juga: Neuropati Perifer Tingkatkan Risiko Kematian Penderita Diabetes

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau