Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Obat Antibiotik Alami yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 12/06/2023, 20:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Ini juga dapat dioleskan secara topikal pada luka, tetapi harus hati-hati. Jika bawang putih yang Anda gunakan memiliki kontaminan lain di permukaannya, Anda bisa memasukkan bakteri baru.

  • Minyak esensial timi

Minyak esensial timi terbukti sangat membantu untuk melawan bakteri yang kebal antibiotik.

Studi 2011, para peneliti menguji keefektifan lavender dan minyak esensial timi.

Keduanya diuji dalam kumpulan lebih dari 120 strain bakteri. Para peneliti menemukan bahwa minyak esensial timi lebih efektif membunuh bakteri dari pada minyak esensial lavender.

Obat antibiotik alami ini hanya untu penggunaan luar. Anda tidak boleh meminumnya.

Untuk digunakan sebagai obat topikal, Anda harus mencampur minyak ini dengan minyak pembawa (seperti minyak kelapa dan minyak zaitun) dengan perbandingan yang sama.

Baca juga: 8 Macam Efek Samping Obat Antibiotik yang Perlu Diketahui

  • Minyak esensial oregano

Oregano, tanaman dalam keluarga yang sama dengan mint, berpotensi memiliki khasiat obat ketika diekstrak menjadi bentuk minyak esensial super pekat.

Minyak esensial oregano mengandung carvacrol, bahan yang memiliki sifat terapeutik penting yang mengaktifkan penyembuhan dalam tubuh saat dihirup.

Ini berpotensi berguna untuk mengatasi infeksi sinus dan jamur kulit.

Untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, Anda perlu menambahkan satu tetes minyak esensial oregano per sendok teh minyak pembawa.

Anda dapat menyebarkan minyak oregano di udara untuk membantu membersihkan infeksi sinus.

Anda tidak boleh menelan minyak esensial oregano atau menggunakannya secara murni pada kulit.

Sebelum Anda menggunakan obat antibiotik alami ini, Anda perlu berkonsultasi pada pakarnya.

  • Jahe

Komunitas ilmiah mengakui jahe sebagai obat antibiotik alami.

Beberapa penelitian, yang salah satunya dipublikasikan pada 2017, menunjukkan kemampuan jahe untuk melawan banyak jenis bakteri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com