Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Penggunaan AC Bisa Sebabkan Sakit?

Kompas.com - 24/06/2023, 12:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Air conditioner atau AC berguna untuk menjaga suhu ruangan tetap sejuk, terutama pada musim kemarau.

Tidak hanya itu, AC juga berguna dalam menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan.

Namun, kita mungkin tidak menyadari bahwa AC yang kotor atau tidak terawat dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan.

Baca juga: Awas, AC Kotor Bisa Sebabkan Penyakit Legionellosis

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui mengapa penggunaan AC bisa memicu masalah kesehatan.

Mengapa penggunaan AC bisa sebabkan sakit?

Air conditioner atau AC sebenarnya aman digunakan apabila dirawat dengan baik.

Salah satu cara untuk merawat AC yaitu dengan membersihkan filter dan salurannya secara rutin.

Hal itu dilakukan untuk menghindari pertumbuhan mikroorganisme, seperti virus, bakteri, hingga jamur.

Pertumbuhan mikroorganisme akibat filter dan/atau saluran yang kotor itulah yang menyebabkan seseorang terkena penyakit akibat penggunaan AC.

Masalah kesehatan yang timbul akibat penggunaan AC

Dilansir dari Verywell Health, berikut beberapa masalah kesehatan akibat penggunaan AC:

Seperti yang disampaikan di atas, AC yang kotor berisiko menjadi sarang atau tempat bertumbuhnya jamur.

Spora jamur tersebut dapat menyebar dan berkembangbiak di seluruh ruangan dan akhirnya memicu gangguan pernapasn jika dihirup oleh manusia.

Menghirup spora jamur dapat menyebabkan sejumlah gangguan pernapasan, seperti:

  1. Hidung tersumbat
  2. Susah napas
  3. Mengi
  4. Demam
  5. Batuk.

Seseorang yang memiliki riwayat penyakit asma berisiko lebih besar terpapar jamur akibat AC yang kotor.

Baca juga: Awas, Tidur di Mobil dengan AC Menyala Bisa Keracunan Karbon Monoksida

  • Penyebaran penyakit airborne

Dilansir dari laman RSUP Persahabatan, penyakit airborne adalah sekelompok penyakit yang menyebar atau ditularkan melalui udara.

Penyakit ini disebabkan oleh patogen yang bisa menyebar melalui udara dari waktu kewaktu dengan partikel yang berukuran kecil.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau